[ad_1]
JawaPos.com – Bareskrim Polri menangkap 2 remaja berinisial BA, 18, dan ML, 17, dalam kasus peretasan situs Sekretariat Kabinet (Setkab RI). Hasil penyelidikan diduga kedua pelaku melakukan peretasan untuk mendapat keuntungan.
“Motif kedua pelaku melakukan defacing guna mencari keuntungan dengan menjual script backdoor dari web yang menjadi target,” kata Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (9/8).
Ramadhan menuturkan, dengan menjual script backdoor ini maka kedua pelaku bisa mendapat keuntungan. Script backdoor sendiri bisa dimanfaatkan sebagai celah untuk meretas situs yang menjadi target.
“Menjual script backdoor dari web yang menjadi target kepada orang yang membutuhkan,” jelas Ramadhan.
Penyidik masih terus mengembangkan kasus ini. Sedangkan kedua pelaku sudah dilakukan penahanan. “BS diamankan dan dititip di Bareskrim Polri. Sedangkan ML dititip di Bapas anak di Cipayung, Jaktim,” pungkas Ramadhan.
Diketahui, situs setkab.go.id menampilkan foto seorang demonstran yang tengah memegang Bendera Merah Putih. Foto itu diketahui berasal dari aksi demonstrasi di Gedung DPR pada 2019 silam. Demonstran yang terfoto adalah seorang siswa Sekolah Menengah Atas yang tampak memegang bendera Merah Putih di tengah lontaran gas air mata.
Tak ada opsi untuk memilih laman lain dalam tampilan web Setkab yang diretas. Di bawah foto, tertulis bahwa ia diretas oleh Zyy Ft Lutfifake.
Peretas menuliskan narasi bahwa kekacauan tengah terjadi dan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ia merujuk pada kebijakan pemerintah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan mengharuskan warga tinggal di rumah. Ia menyebut masyarakat stres dan depresi akibat hal ini.
“Penguasa menikmati dunianya sendiri dengan gaji yang mengalir setiap hari. Di mana keadilan di negara ini?” tulis peretas itu.
Peretas juga menyebut Sila Pertama Ketuhanan yang Maha Esa, namun sila 2 hingga 5 tak ada perubahan. Berikut pernyataan lengkap peretas dalam situs Sekretariat Kabinet di setkab.go.id:
“Kekacauan Dimana-mana, Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja. Rakyat Harus Dirumah Tanpa Ada Dispensasi Dan Kompensasi Apapun Yang Membuat Rakyat Indonesia Merasa Stress Dan Depresi. Penguasa menikmati Dunianya sendiri Dengan Gaji Yang Mengalir Tiap Hari. Di mana Keadilan Di Negara Ini. Pancasila,” tulis peretas tersebut.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!