PPKM Darurat, ini Produk yang Paling Banyak Dicari Masyarakat

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia pasca-Idul Fitri 13-14 Mei 2021 lalu mendorong diterapkannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat 3 Juli silam sampai kini terus diperpanjang berkala sesuai perkembangan situasi. Satgas (Satuan Tugas) Covid-19 mencatat, kenaikan kasus pekan IV pasca-Lebaran 2021 mencapai angka 112,22 persen, melonjak lebih tinggi dibanding periode sama 2020, yang sebesar 93,11 persen.

Keadaan yang terasa lebih genting dibanding tahun lalu dengan cepatnya persebaran virus varian Delta, minimnya ketersediaan kamar rumah sakit, dan kelangkaan obat serta stok oksigen, mendorong penduduk Indonesia untuk benar-benar disiplin berdiam di rumah. Tidak saja masyarakat harus menjaga kesehatan, mereka juga harus menciptakan suasana senyaman mungkin di rumah karena tidak bisa keluar.

Hal ini terefleksikan dalam peningkatan jumlah transaksi yang terjadi pada merchant ShopBack pada pekan pertama PPKM (5-11 Juli 2021) bila dibandingkan dengan rata-rata belanja Mei, sebelum lonjakan kasus terjadi.

ShopBack menyoroti transaksi di kategori kesehatan meningkat tiga kali lipat. Sementara groceries, elektronik, dan entertainment semuanya meningkat dua kali lipat pada masa PPKM. Lalu jenis produk apa saja yang laris manis di setiap kategori?

Kesehatan

Pembelian alat tes medis dan alat bantu medis sudah menunjukkan peningkatan sejak dua pekan sebelum PPKM dimulai. Puncaknya tercatat ketika masa PPKM berlangsung, pembelian oximeter meningkat hingga 350 kali dari biasanya.

Sepekan menjelang PPKM pembelian hand sanitizer meningkat 13 kali, madu meningkat 10 kali, dan jamu meningkat lima kali. Munculnya madu sebagai primadona suplemen berbahan alami pada tahun ini juga menunjukkan perubahan tren di masyarakat.

Pada masa awal pandemi April 2020, ShopBack mengklaim berhasil mencatat kenaikan pembelian hanya terjadi pada produk jamu, yaitu sebesar tiga kali lipat. Pada pekan yang sama, suplemen penambah imun meningkat 14 kali dan minyak kayu putih meningkat tujuh kali lipat.

Bagaimana dengan vitamin C? Pembelian produk ini bahkan sudah lebih dulu melonjak tiga pekan sebelum PPKM, dengan peningkatan transaksi sebesar 54 kali lipat berdasarkan pengamatan ShopBack.

Dalam kategori kesehatan, bisa dilihat bahwa kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan kini semakin tinggi dibanding masa awal pandemi. Mereka tidak saja fokus pada pencegahan dengan menjaga imun, tapi terus mawas diri dengan membeli peralatan bantu medis yang bisa menjadi indikator ketika kondisi tubuh menurun.

Belanja rumah tangga juga tinggi

Selain kategori kesehatan atau health, kategori groceries atau belanja rumah tangga juga dikatakan meningkat dua pekan sebelum PPKM dengan puncak peningkatan sebesar dua kali lipat pada masa PPKM.

ShopBack juga mencatat kenaikan transaksi hingga empat kali lipat dari toko groceries resmi pada e-dagang sejak tiga pekan sebelum PPKM. Produk-produk yang penjualannya meningkat pesat sejak dua pekan sebelum hingga pada masa PPKM adalah sabun mandi antiseptik, popok bayi, susu segar dan pasteurisasi, sayur dan buah-buahan, produk pembersih luar rumah, dan puncaknya pada masa PPKM adalah produk sanitasi tangan dan beras.

Jenis produk yang meningkat terbagi tiga yaitu produk kebutuhan sehari-hari yang habis dimakan, produk kebersihan dan sanitasi untuk pencegahan penyebaran virus, dan produk bayi.

Elektronik dan hiburan menyusul

Berdasarkan laporan ShopBack, pada masa PPKM Darurat ini, kategori belanja produk elektronik dan hiburan juga cukup tinggi. Dengan pemberlakukan PPKM, keinginan konsumen untuk menciptakan suasana rumah senyaman dan seaman mungkin kembali muncul.

Tiga pekan menjelang PPKM, penjualan air purifier meningkat dan mencapai puncak delapan kali lipat pada masa PPKM. Tidak hanya itu, peralatan elektronik rumah tangga lainnya juga meningkat sangat pesat, seperti stand mixer yang terjual 198 kali lebih tinggi, rice cooker yang terjual 62 kali lebih tinggi, dan setrika yang terjual 55 kali lebih tinggi.

ShopBack juga mencatat kenaikan penjualan produk entertainment dan home and living dua pekan menjelang PPKM, dan puncaknya, pembelian meningkat hingga dua kali lipat pada masa PPKM.

Sepekan sebelum PPKM, penjualan produk elektronik lainnya meningkat dua kali lipat, dengan kenaikan produk terlaris jatuh pada smart devices, terjual 29 kali lebih tinggi. Pembelian handphone dan tablet pun naik 1,4 kali lipat.

Momen ini juga bertepatan dengan tahun ajaran baru yang dimulai di pertengahan Juli, di mana para pelajar harus kembali belajar online.

Lalu bagaimana cara konsumen mengisi waktu dan menghibur diri semasa PPKM berjalan?

ShopBack mencatat produk digital meningkat sebesar 1,26 kali, menunjukkan kebutuhan data internet yang naik, lalu produk tools dan home improvement meningkat sebesar tiga kali lipat, dan yang paling menarik, ternyata minat baca konsumen juga meningkat.

Tercatat pembelian produk literatur dan novel meningkat 19 kali lipat pada masa PPKM. Namun demikian, produk gaming (video dan board game) yang meningkat lima kali lipat pada masa awal pandemi April 2020 tidak muncul secara signifikan dalam masa PPKM.

“Menurut analisis kami, keinginan konsumen untuk menciptakan suasana senyaman mungkin di rumah bukan lagi fase adaptasi, tapi lebih sebagai keharusan,” ungkap Galuh Chandra Kirana, Country General Manager ShopBack Indonesia.

Dia menambahkan, sesuatu yang dilakukan untuk menentramkan hati di tengah situasi yang masih tidak menentu ini menjadi tren tersendiri. “ShopBack memproyeksikan kenaikan transaksi pada beberapa kategori kunci ini masih akan terus terjadi selama beberapa waktu ke depan, mengikuti perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia,” tutup Galuh.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *