PPKM Diperpanjang atau Tidak, Disiplin Prokes adalah Harga Mati

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Surabaya berakhir hari ini (2/8). Dalam sepekan terakhir data pasien dalam perawatan hingga bed occupancy ratio (BOR) menunjukkan persebaran Covid-19 di Surabaya turun. Meski begitu, disiplin protokol kesehatan (prokes) tak boleh kendur.

Dari data dinas kesehatan (dinkes), jumlah pasien dalam perawatan pada 23 Juli mencapai 11.689 orang. Awal Agustus ini, jumlahnya jauh berkurang menjadi 9.446 orang. Begitu pula, pemakaman dengan prokes mencapai 144 jenazah pada 22 Juli. Data itu turun drastis pada 30 Juli sebanyak 50 warga yang dimakamkan secara prokes. Data positivity rate jadi 29 persen dari sebelumnya lebih dari 30 persen. BOR atau tingkat keterisian rumah sakit menjadi 85 persen dari sebelumnya penuh.

Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita menuturkan, capaian tersebut memang belum signifikan. Namun, pemkot optimistis Surabaya lekas pulih. Kegiatan pun kembali berjalan normal. Apalagi saat ini perilaku warga sudah berubah. Meski kebijakan PPKM level 4 memiliki kelonggaran, masyarakat tetap mematuhi prokes. ’’Sekarang warga lebih hati-hati,’’ jelas Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.

Menurut Feny, pemkot menyiapkan beragam langkah besar agar virus korona secepatnya hilang. Saat ini lebih dari 60 persen warga telah mendapatkan vaksinasi. Harapannya, dalam waktu dekat, seluruh warga bisa divaksin sehingga herd immunity terbentuk. Langkah lain adalah testing, tracing, dan treatment terus berjalan. Pemkot mengajak serta warga membendung Covid-19. ’’Warga juga bisa melakukan tracing,’’ paparnya.

Penyiapan rumah sehat juga dilakukan. Sebanyak 138 rumah sehat didirikan yang tersebar di seluruh kelurahan.

Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Irvan Widyanto mengatakan, rumah sehat berfungsi mempercepat pemulihan warga. Selain itu, membendung klaster keluarga. ’’Sesuai anjuran pemerintah, isolasi harus terpusat,’’ jelasnya.

Meski sudah membaik, pemkot tetap memperkuat prokes. Irvan berharap, secepatnya Surabaya kembali normal. ’’Keputusan melanjutkan PPKM atau tidak bergantung pemerintah,’’ paparnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto menyatakan akan tetap melakukan patroli penegakan prokes. PPKM level 4 diperpanjang atau tidak, tegas dia, tidak akan berpengaruh pada penegakan disiplin prokes dalam membendung laju penularan Covid-19. ’’Prinsipnya, operasi prokes tetap jalan,’’ tegasnya.

Sabtu malam (31/7), misalnya, petugas menyisir tempat-tempat yang mengundang kerumunan orang. Mulai warung kopi, kafe, hingga restoran. Tempa rekreasi hiburan umum (RHU) juga dicek. Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Operasional Satpol PP Surabaya Saiful Iksan yakin semua RHU tutup selama PPKM darurat ini. Saat operasi Sabtu malam, pihaknya menemukan warung makan dan warkop yang beroperasi melebihi jam malam pukul 20.00. ”Kita langsung tindak secara persuasif. Kita minta tutup karena potensi undang keramaian,’’ imbuh Saiful.

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.