[ad_1]
JawaPos.com–Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) memastikan tanggul lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih aman pascagempa di barat daya Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.
Kepala Bagian Tata Usaha PPLS Hikmad Batara Reza seperti dilansir dari Antara di Gempolsari, Kabupaten Sidoarjo, mengatakan, sudah melakukan pemantauan sebelum dan sesudah terjadi gempa di Malang tersebut.
”Setelah kami lakukan pemantauan sebelum dan sesudah peristiwa gempa tersebut, ternyata tidak ada retakan. Bisa dikatakan kondisi tanggul lumpur Lapindo masih aman,” ujar Hikmad Batara Reza, Rabu (14/4).
Dia mengatakan, pihaknya juga sudah memasang sejumlah sensor di tanggul penahan lumpur Lapindo. Hal itu dilakukan, untuk membantu pengecekan keretakan di tanggul tersebut.
”Kami juga sudah menginisiasi rencana tindak darurat (RTD) bencana supaya masyarakat bisa waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana lumpur Lapindo ini,” kata Hikmad Batara Reza.
Sementara itu, Bambang Haryo Soekartono mengatakan, peringatan dini seperti sirene dan lainnya perlu dipasang di sekitar desa di luar tanggul lumpur Lapindo. Setelah terpasang, masyarakat bisa berlatih simulasi terjadinya bencana.
”Sampai saat ini, semburan lumpur Lapindo masih sebanyak 100 ribu meter kubik setiap hari. Artinya bencana itu masih memungkinkan terjadi. Apalagi, semburan Lapindo berada di sesar Siring dan juga sesar Watu Kosek,” terang Bambang.
Namun demikian, gempa di Malang beberapa waktu tidak sampai berimbas serius terhadap tanggul lumpur Lapindo tersebut. ”Karena kalau terjadi retakan, ada potensi semburan bakal lebih besar,” tutur Bambang.
Dia mengatakan, sudah mengusulkan kepada menteri keuangan supaya masyarakat di sekitar peta akan terdampak bisa mendapatkan asuransi. ”Jika sebelumnya ada peta area terdampak, ini juga ada peta akan terdampak. Sehingga, masyarakat bisa terproteksi harta benda dan juga jiwanya,” ucap Bambang.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!