Prabowo: Keluarga Saya Berseberangan dengan Soekarno

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menceritakan bahwa Presiden RI pertama Ir. Soekarno merupakan sosok yang berseberangan dengan keluarganya. Namun demikian, Prabowo menyebut dirinya sangat bangga dengan Bung Karno.

Prabowo bahkan sempat menunjukan lukisan Bung Karno yang ada di ruang kerja miliknya.

“Kalau bapak-bapak perhatikan di belakang saya adalah lukisan Bung Karno. Padahal banyak yang tahu bahwa sebenarnya keluarga saya orang tua saya dulu bersebarangan dengan Bung Karno,” ujar Prabowo dalam pidato kebangsaanya di YouTube CSIS, Senin (16/8).

Menteri Pertahanan (Menhan) ini menuturkan, meskipun bersebrangan dengan Bung Karno, namun sang ayah Soemitro Djojohadikoesomo selalu menyebut Bung Karno adalah sosok pemersatu bangsa Indonesia.

“Pak Soemitro selalu mengajarkan kepada saya walaupun bersebarangan secara politik, tetapi secara hakiki Bung Karno adalah pemersatu bangsa,” katanya.

“Bung Karno adalah yang membawa kita kepada kemerdekaan. Bung Karno berhasil mempersatukan ratusan suku, ratusan bahasa daerah, ratusan budaya, berbagai agama besar sehingga bisa menjadi satu dan bisa mendirikan sebuah negara,” tambahnya.

“Kita harus akui bahwa pendiri-pendiri bangsa kita menurut pandangan saya mereka adalah salah satu the best generation of our country,” ungkapnya.

Kehebatan para pendiri bangsa, menurut Prabowo, adalah mereka tidak memilih bahasa mayoritas sebagai bahasa kebangsaan Indonesia. Padahal di negara lain, misalnya di Belgia, masih belum ada kesepakatan mengenai bahasa.

“Belgia waktu itu akan pecah karena tidak sepakat soal bahasa mereka, apakah pakai bahasa Prancis atau bahasa Belanda,” tuturnya.

Prabowo berujar para pendiri bangsa juga telah menghasilkan falsafah hidup yakni Pancasila sebagai suatu ideologi untuk mempersatukan Indonesia.

“Pancasila menghormati dan melindungi semua agama dan menjamin hak-hak setiap warga negara untuk mengikuti kepecayaannya masing-masing. Ini suatu kecemerlangan karena saya melihat banyak bangsa-bangsa justru pecah, terjadi perang saudara, kadang-kadang satu agama pun pecah ke macam-macam sekte, macam-macam aliran, sehingga terjadi pertumpahan darah yang tidak sedikit,” pungkasnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.