[ad_1]
JawaPos.com – Guru Besar (Gubes) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof dr Triyono Karmawan Sukana Priya SpRad (K) berpulang pukul 10.55, Rabu (18/8). Laki-laki 69 tahun itu tutup usia setelah sempat mendapatkan perawatan empat hari di ruang isolasi khusus (RIK) RSUD dr Soetomo.
Meninggalnya Prof Triyono menambah panjang daftar nama para gubes FK Unair yang gugur akibat Covid-19. Penghormatan terakhir pun diberikan di halaman depan FK Unair kemarin. Dekan FK Unair Prof dr Budi Santoso SpOG (K) mengatakan, seluruh sivitas akademika Unair, khususnya FK, sangat kehilangan Prof Triyono, seorang ahli radiologi (radiolog). Selama masa pandemi ini, FK Unair sudah cukup banyak kehilangan para guru besar. Total ada tujuh gubes FK Unair. ”Enam gubes di antaranya meninggal karena Covid-19,” katanya.
Semasa hidup, lanjut Prof Bus, Prof Triyono dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dia sangat telaten dalam mentransfer ilmu kepada para calon dokter spesialis radiologi dari FK Unair. ”Beliau juga sangat aktif dalam penelitian. Banyak jurnal penelitian tentang radiologi yang lahir dari beliau,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Informasi Unair dr Miftahussurur SpPD-KGEH mengatakan, meninggalnya guru besar adalah pukulan yang mendalam bagi Unair. Khususnya FK. ”Beliau bukan hanya profesor, tetapi juga bapak dan guru kami yang sangat berjasa pada pengembangan ilmu pengetahuan di Unair,” ucapnya.
Triyono juga penuh dedikasi mengabdi untuk merawat pasien. Pengabdiannya hingga akhir hayat diharapkan dapat memberikan semangat bagi para dokter yang kini tengah berjuang melawan pandemi. ”Perjuangan beliau akan diteruskan oleh dokter-dokter yang lain,” imbuhnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!