[PUISI] Aku, Kamu, dan Nanti

oleh

[ad_1]

Dan kamu kembali membuatku menatap langit
Padahal sembilu masih merajai diri ini
Awan-awan masih bergerombol di sana
Makanya netra enggan menaruh pandang

Dan kamu lagi-lagi memaksaku bertaruh harap
Padahal absah bagimu ‘tuk berpaling dekap
Lantas apa yang bakal kamu dengar dari senandika?
Yang tidak lain adalah harap ‘tuk berpisah

Bisakah kita jeda sejenak?
Ingin kumenyapa mentari seperti sedia kala
Tanpa ada gulana yang merajalela
Maka ketuk hatiku saat kamu bangun nanti

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.