Pupuk Subsidi Diduga Campuran, Ketua Poktan Usaha Tani: Ini Miskomusikasi, kami Meminta Maaf

oleh
pupuk Subsidi

LAMPUNG UTARA (IM) – Mis komunikasi antara ketua klompok dan anggotanya yang memberi tau tentang pupuk phonskha bersubsidi ada campurannya ternyata itu tidak benar.

Hal itu di benarkan salahsatu anggotanya, setelah dia tau cerita dari istrinya yang melihat anaknya yang masih kecil memasukan tanah dan pasir. Selasa (06/07).

Saat ia meninggalkan pupuk tersebut untuk mengambil terpal ditempat lain, saat itulah ia melihat anaknya bermain pasir dan memasukannya kedalam pupuk yang baru saja di buka.

Saat pekerjanya kembali membawa terpal lanjutnya, untuk mengaduk pupuk tersebut dia melihat pupuk yang ingin di aduknya itu sudah ada pasir dan batu kerikilnya.

Berita terkait: Miris! Pupuk Subsidi Diduga Bercampur Batu dan Tanah Beredar Pada Poktan Lampung Utara

Kemudian dia langsung laporan kepada anggota kelompok yang menyuruhnya bekerja, bahwa pupuk tersebut di lihatnya ada campuran pasir dan batu krikil.

Ketika anggota kelompok melihat dan mengecek pupuk tersebut, yang mengatakan ada campuran batu krikil serta pasir.

Anggota kelompok itu setelah melihat kejadian tersebut dia langsung laporan kepada ketua kelompok. Kalau pupuk yang ingin digunakannya itu ada campura berupa tanah pasir dan batu krikil.

Tampa mereka sadari bahwa batu kerikil dan pasir tersebut merupakan campuran yang di campurkan ananya saat bermain didekat karung pupuk yang sudah di buka. Setelah mereka bertanya kepada anak-anaknya.

Baca Juga:Panser Tempur Lenteng Agung Bungkam Warga ‘Ngek Ngok Ngek’

Disitulah terjadinya dugaan  yang mengatakan bahwa pupuk subsidi berupa  phonska ada campurannya. Namun hal itu menimbulkan miskomunikasi antara para petani terhadap gudang dan penyalur pupuk bersubsidi.

Karena menurut ketua kelompok dan anggotanya, saat mereka mengecek pupuk yang lain. Untuk memastikan apakah adanya campuran pada karung pupuk yang lain. Tidak di temukan adanya campuran sperti tanah pasir dan batu krikil seperti prasangka para petani.

Atas kesalahpahaman yang terjadi sehingga menimbulkan miskomunikasi.Ketua kelompok dan anggotanya meminta maaf atas dugaan yang ada.

“Ini menjadi pembelajaran untuk kami, agar bisa lebih teliti lagi ketika adanya satu peroalan atau kendala pada pupuk subsidi yang kami terimak, agar tidak terjadi lagi berita-berita yang salah” terang Wandi selaku ketua kelompok.

 

(Doni Barata)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.