Rekor Indonesia, 1.040 Pasien Covid-19 Meninggal Sehari

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Duka mendalam kemarin (7/7) dirasakan lebih dari seribu keluarga. Mereka harus kehilangan anggota keluarganya akibat Covid-19.Ya, hanya dalam waktu sehari, sebanyak 1.040 pasien Covid-19 meninggal dunia. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi, melebihi sebelumnya yang hanya 728 kematian.

Pada puncak pandemi Januari–Februari 2021, angka kematian tertinggi tidak sampai separo dari angka kematian kali ini. Puncak pertama terjadi pada 27 Januari 2021 dengan 476 kasus kematian. Kemudian 4 April 2021 dengan 427 kematian. Dengan angka terbaru ini, positivity rate tercatat 16,87 persen. Sedangkan persentase kesembuhan drop ke angka 82,94 persen dan kasus aktif mencapai 14,42 persen.

Laporan pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri (isoman) juga terus bermunculan. Berdasar data yang dimiliki LaporCovid-19 kemarin, sebanyak 352 orang telah meninggal dunia. Padahal, pada 3 Juli lalu, data yang mereka kumpulkan, ada 265 orang meninggal saat isoman. Kota Bekasi menempati peringkat teratas dengan 77 laporan. Selanjutnya Kabupaten Sleman 41 orang, Tangerang (39), Kota Jakarta Timur (22), dan Gresik (14).

Kondisi itu tentu tidak mewakili kondisi sesungguhnya. Sebab, tidak semua melapor ke organisasi tersebut. Dikhawatirkan, ini merupakan fenomena gunung es. Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi tidak merespons saat dikonfirmasi terkait hal itu.

Stok Oksigen

Petugas menurunkan tabung oksigen dari truk di Posko Darurat Oxygen Rescue, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (5/7/2021). Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko tersebut untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit melalui penyediaan tambahan tabung isi ulang dan distribusi tabung oksigen seiring masih tingginya kasus COVID-19 di Ibu Kota. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

Langkah lain yang dilakukan pemerintah ialah menjaga cadangan oksigen medis. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa perusahaan BUMN turut berpartisipasi menyalurkan oksigen. Dia menyebut PGN, Krakatau Steel, Petrokimia, dan Pusri yang telah menyalurkan oksigen. Pelindo membantu untuk distribusinya.

”Krakatau Steel yang memiliki oksigen untuk proses produksi baja, kini segera dialihkan untuk membantu ketersediaan oksigen di rumah sakit (RS),” ucap Erick. Pupuk Indonesia Group yang merupakan induk dari Petrokimia dan Pusri sudah mengirimkan 96,73 ton oksigen ke RS yang berada di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jogjakarta. Di sektor farmasi, obat-obatan yang dibutuhkan pun dijamin ketersediaannya. Selain itu, distribusi dan harga sudah memadai.

Bantuan lain datang dari TNI-AU. Mereka mendistribusikan ratusan tabung oksigen di Madiun, Ponorogo, dan Bandung. Sesuai arahan Komandan Koharmatau Marsekal Muda TNI Tri Suryono, sebanyak 758 tabung oksigen disebar di tiga daerah tersebut. Kadispenau Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan, pendistribusian oksigen merupakan bentuk kepedulian TNI-AU dalam membantu percepatan penanganan Covid-19.

Terlebih, lanjut Indan, pertumbuhan kasus Covid-19 hari-hari belakangan makin tinggi. ”Pasokan ratusan oksigen tersebut diharapkan dapat membantu operasional rumah sakit yang merawat pasien Covid-19,” tutur dia. Secara lebih terperinci, 412 tabung oksigen disalurkan ke 17 RS. Di antaranya RSPAU Hardjolukito sebanyak 25 tabung, Puskesmas Magetan (6), RSUD Dolopo Madiun (65), RSUD Dungus Madiun (17), RS Lapangan Joglo Dungus Madiun (13), dan RSUD dr Sayidiman Magetan (20).

TNI-AU juga mengirim tabung oksigen ke RSI Aisyah Madiun sebanyak 20 tabung, RSI Aisyah Ponorogo (40), RS Santa Clara Madiun (14), RSUD Sogaten Madiun (15), RSUD Caruban Madiun (20), RSU Aisyiyah Ponorogo (34), RS Paru Manguharjo Madiun (21), RS Widodo Ngawi (20), RSU Darmayu Ponorogo (20), RSUD dr Harjono Ponorogo (22), dan RSI Madiun (40).

Sedangkan di Bandung, Indan mengungkapkan, disebar 346 tabung. Seluruhnya dikirim ke RS Bhayangkara Sartika Asih sebanyak 35 tabung, RSUD Cibabat Cimahi (30), RSIA Humana Prima (70), RSUD Cikalong Wetan (39), RSUD Kota Bandung (20), RS Edelweis (57), RS Khusus Ibu dan Anak Bandung (30), RS Paru Dr H A. Rotinsulu (20), RSAL Islam Bandung (10), RSAU Dr M. Salamun (25), dan RSUD Lembang (10).

Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI juga membantu dengan mengerahkan armada pengangkut tabung oksigen. Kepala Kejati DKI Asri Agung menyampaikan bahwa instansinya melakukan kolaborasi kinerja dengan Pemprov DKI. ”Pada intinya semata-mata hanya untuk berpartisipasi aktif dalam aksi pelayanan kemanusiaan di masa PPKM darurat,” ucap dia saat melepas armada angkut tabung oksigen di kantor Kejati DKI kemarin.

Kejati juga mendukung Pemprov DKI lewat pengawasan penjualan obat-obatan dan alat kesehatan serta pengamanan pelaksanaan vaksinasi massal. ”Seluruh kegiatan kemanusiaan yang dilaksanakan Kejati DKI di masa PPKM darurat tidak terlepas dari imbauan jaksa agung dalam Surat Edaran Jaksa Agung Nomor 132 Tanggal 30 Juni 2021,” tambah Kasipenkum Kejati DKI Ashari Syam.

Baca juga: 11 Hari, 54 Pasien Covid-19 Meninggal di Bangkalan

Baznas Kerahkan Relawan

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerjunkan ribuan tim respone cepat untuk ikut membantu penanganan Covid-19. Personel itu di antaranya adalah 1.465 personel response team. Kemudian ada 12 orang personel pemulasaraan jenazah. Mereka difokuskan untuk menangani kejadian pasien Covid-19 yang meninggal di rumah saat isoman. Selain itu, ada 200 tenaga kesehatan dari tujuh unit RS Baznas dan 297 unit ambulans yang bersiaga kapan pun.

Saidah Sakwan, anggota Baznas yang membidangi pendistribusian dan pendayagunaan, mengatakan, pihaknya juga mendirikan tenda darurat sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Di antaranya mendirikan tenda darurat di RS Syarif Hidayatullah Tangerang Selatan. ”Tenda darurat ini kami dirikan menyusul meningkatnya pasien korban Covid-19,” ujarnya. Adanya tenda darurat itu diharapkan dapat menambah kapasitas pasien Covid-19.

Saidah menyatakan turut prihatin atas makin meningkatnya kasus Covid-19. ”Melonjaknya kasus harian membuat rumah sakit banyak yang penuh,” ucapnya. Beberapa RS rujukan Covid-19 sudah melebihi kapasitas penampungan pasien. Kondisi itu mengakibatkan RS harus mencari cara agar dapat menampung pasien Covid-19. Tenda darurat akan terus didirikan di RS lainnya di wilayah Jabodetabek.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.