Ruang Rawat Penuh, Layanan IGD RSUD Sleman Sempat Ditutup

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Jogjakarta menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk pasien Covid-19 selama beberapa hari. Hal itu karena ruang perawatan RS tersebut  sudah penuh.

”Saat ini, kapasitas ruang penanganan bagi kasus Covid-19 telah terisi hingga 95 persen. Bahkan beberapa hari lalu sempat menutup layanan IGD bagi penanganan Covid-19 karena kapasitas yang terbatas akibat adanya lonjakan kasus,” kata Direktur RSUD Sleman Cahya Purnama seperti dilansir dari Antara di Sleman, Senin (28/6).

Dia mengatakan, pengelola rumah sakit terus berupaya menambah kapasitas fasilitas pelayanan pasien Covid-19. ”Kami akan upayakan penambahan kapasitas, rencana membuka satu bangsal untuk penanganan Covid-19. Namun hal tersebut tidak mudah karena harus dipertimbangkan untuk tenaga kesehatan dan pendukung lainnya,” ujar Cahya Purnama.

Menurut dia, lonjakan kasus penularan Covid-19 juga mempengaruhi ketersediaan tabung oksigen untuk penanganan pasien. Dalam kondisi normal, RSUD Sleman membutuhkan 40 tabung oksigen setiap hari untuk mendukung perawatan pasien.

”Saat ini, rumah sakit membutuhkan 90 sampai 100 tabung oksigen dalam sehari. Kebutuhan oksigen dipenuhi dari hari ke hari. Artinya setiap hari kami mencari untuk ketersediaan oksigen di RSUD Sleman. Secara umum ketersediaan masih mencukupi,” tutur Cahya.

Sementara itu, Direktur RSUD Prambanan Isa Dharmawidjaja mengatakan, ruang rawat di rumah sakitnya saat ini 100 persen terisi. ”Adanya lonjakan kasus Covid-19 membuat kondisi di RSUD Prambanan ramai. Sehingga, kami mengalami kendala keterbatasan tempat,” kata Isa.

Isa menambahkan, pengelola rumah sakit mengalihfungsikan beberapa ruangan menjadi ruang isolasi pasien Covid-19 untuk mengatasi keterbatasan tempat perawatan. Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk menangani pasien umum dialihfungsikan menjadi ruang isolasi pasien Covid-19 dan ruang poliklinik dijadikan sebagai IGD penanganan pasien Covid-19.

”IGD non Covid-19 dipindah ke tenda yang disiapkan terpisah dari lokasi penanganan Covid-19. Meski ruang rawatnya penuh, rumah sakit tidak menghadapi kekurangan tabung oksigen untuk menangani pasien,” kata Isa.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *