[ad_1]
JawaPos.com – Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan subsunk (tenggelam) pada Minggu (25/4) kemarin. Sebanyak 53 awak kapal gugur dalam tragedi nahas tersebut.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Said Aqil Siradj pun menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya para awak kapal yang hilang kontak di perairan Bali pada Rabu (21/4) lalu. “Saya Ketum PBNU mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya 53 awak kapal selam Nanggala-402 pada hari Ahad Ramadan tanggal 13 1442 bertepatan dengan 25 April 2021,” ungkap Said Aqil dalam keterangan resminya, Senin (26/4).
Ia pun menyampaikan surat At-Taubah ayat 51 yang berhubungan dengan kejadian ini, yang memiliki makna bahwa kejadian tidak akan menimpa seseorang, kecuali telah dikehendaki oleh Allah SWT. “Katakanlah, tidak sekali-kali menimpa diri kita, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah. Oleh karena itu kita yakin dan kita doakan agar arwah mereka diterima di sisi Allah, ditempatkan di tempat yang indah dan damai dan mereka diampuni segala kesalahannya, diterima segala amal salehnya,” jelasnya.
Ia mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Said pun mengingatkan bahwa semua kejadian sudah ditetapkan oleh yang Maha Kuasa.
“Dan saya mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin agar melaksanakan salat gaib untuk arwah mereka,” pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan kabar duka terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di kawasan perairan Bali. Hadi menyampaikan, seluruh prajurit TNI yang ada di KRI Nanggala tak terselamatkan atau telah meninggal dunia.
“Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala 402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur,” kata Hadi dalam konferensi pers di Badung, Bali, Minggu (25/4).
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!