Sajak Ratna Ayu Budhiarti

oleh

[ad_1]

TIDAK ADA KOPI PAGI INI

pagiku dibangunkan kecemasan;

peluit kereta melengking menyeru gegas

tidak ada asap knalpot sesubuh itu di kotaku

mungkin orang-orang berselimut rinai hujan sejak semalam

aku masih bergelung kekhawatiran

tentang kekasih

tapi tahu, Tuhan pasti menjaga

kota tetangga adalah kebisingan klakson

dan kepala-kepala yang tunduk pada telepon genggam,

memesan ojek online, atau mengabarkan kedatangan

dari pintu sebuah stasiun

secangkir susu menetralkan gelisah

tidak ada kopi pagi ini

tapi kata-kata menyerbu mangkuk buburku di meja

menyampaikan tanda seru sekaligus peredam risau

gerimis menderas, membilas resah yang tersisa

tidak ada kopi pagi ini,

sarapanku adalah pelajaran baru,

bagaimana berhenti mengurung tanya di kepala

sebab Tuhan sebaik-baik penjaga

2019–2021

KEJU YANG MENGINTIP

Dua puluh abad yang lalu, kelahirannya disambut

dalam putaran dansa dan potongan kecil dengan banyak air

Mozarre! Ini susu kerbau dari peternakan jauh di sana,

melintasi pulau-pulau berbagai benua

sebelum tiba

menyigi geligi dan gusi seseorang

yang senyumnya selalu dirindukan

Pizza atau lasagna?

Tidak, katamu.

Cukup taburan wijen semarak

pada beef burger

jadi teman makan siang hari ini

Aku tiba-tiba seperti berada di Italia

Menyisipkan jemariku ke dalam jemarimu di musim dingin itu

sambil mengenang tarian saus barbeque di lidah

Ah, kenapa keju mengintip malu-malu

seolah cemburu?

2020–2021

KECANTIKAN APAKAH

Sebuah buku di tanganku

sedang memerangi kecantikan artifisial

dari tutorial make-up di YouTube

Dan minus di mata mengumpulkan angka setiap pertambahan usia

Apakah otakku sudah cukup pintar untuk menghakimi orang lain?

Apakah isi kepala orang-orang yang gemar nyinyir

terdiri dari hujan atau kemarau panjang yang dirindukan sepotong semangka?

2020–2021


RATNA AYU BUDHIARTI

Lahir di Cianjur, 9 Februari 1981. Menulis naskah Teater Musikal Inggit (2020). Buku terbarunya berjudul Perempuan yang Berhenti Membaca terbit November 2020. Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, Korea, dan Rusia.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *