[ad_1]
Nursery Rhyme, 1
seorang bocah penyendiri, cuma bocah itu sendiri
malam itu ingin bunuh diri
ia ambil pisau di laci
lantai ternoda darahnya suci
seorang bocah penyendiri, cuma bocah itu sendiri
malaikat hitam tiba kemari
ke kamarnya dengan pintu terkunci
di tangannya ada sabit yang suci
seorang bocah penyendiri, cuma bocah itu sendiri
ia terbang ke langit sendiri
sendiri, sendiri, sendiri
di akhirat ia tetap sendiri
(Jakarta, Mei 2021)
—
Nursery Rhyme, 2
papi berteman dengan banyak polisi
setiap saat ia dicari para polisi
papi bermain dengan banyak polisi
di loteng rumah ia suka sembunyi
papi sangat jago sembunyi
di petak umpet ia tak pernah kalah dari polisi
papi berteman dengan banyak polisi
setiap saat ia dicari para polisi
papi bermain dengan banyak polisi
dan kemarin mereka bermain hal lain
papi digandeng ke lapangan oleh polisi
padaku papi bilang, ”jaga ibu, oh Sisi”
papi baik dan baik juga padanya para polisi
papi dikubur dan para polisi meninggalkannya sendiri
”tahun depan kami kembali kemari,”
kata satu polisi dengan senyuman manis
”kuburnya akan kami gali
dan giliran ia mengubur kami sendiri”
papi berteman dengan banyak polisi
dan mami tak suka para polisi
aku tak suka mami terus menangis
sebab terus marah pada para polisi
(Jakarta, Mei 2021)
—
Dari Lubang yang Panas
dari lubang yang panas di tahun 1998,
8.991 ton lumpur meteor terciprat dari
puncak piramida: sebuah kota perlahan
tenggelam, ketika seorang ibu berendam
dalam sakit yang lumer dalam udara:
dari lubang yang hangat meluncur
seorang bocah: seketika ia melihat merah
pekat yang dulu menghukum atmanya.
(Jakarta, April 2021)
SURYA GEMILANG
Lulus dari Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Buku-bukunya, antara lain, Mengejar Bintang Jatuh (kumpulan cerpen, 2015), Cara Mencintai Monster (kumpulan puisi, 2017), Mencicipi Kematian (kumpulan puisi, 2018), dan Mencari Kepala untuk Ibu (kumpulan cerpen, 2019).
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!