Salat Tarawih di Masjid 3 Hari Ramadan dan Itikaf 10 Hari Terakhir

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Umat Islam diwajibkan berpuasa selama bulan Ramadan. Untuk menambah pahala dan nilai ibadah, umat Islam juga diminta menunaikan ibadah salat Tarawih, hukumnya sunat muakad atau sunat yang dikuatkan. Namun, jika ingin meneladani kebiasaan Nabi Muhammad SAW, ternyata beliau menunaikan salat Tarawih di masjid bukan sepanjang malam selama 30 hari Ramadan.

Imam Besar Masjid Cut Meutia Ustad Mahfud Mustofa mengatakan sebuah riwayat menyebutkan kalau Nabi Muhammad SAW tidak salat tarawih sebulan penuh dengan berjamaah di masjid ketika bulan Puasa atau Ramadan. Bahkan Rasulullah hanya tiga malam saja ke masjid.

“Memang itikaf di masjid yang terbaik itu peristiwa pada 10 malam terakhir pada saat Ramadan. Namun untuk Tarawih, Nabi itu melakukannya 3 hari pertama malam Ramadan,” kata Ustad Mustofa kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Nabi Muhammad SAW memilih salat tarawih di rumah setelah tiga malam tersebut. Hal itu karena jamaah Nabi tumpah ruah dan penuh sesak pada malam ketiga. Maka saat hari keempat, Nabi memilih salat Tarawih di rumah.

Mengapa demikian? Menurutnya, hal itu dimaksudkan agar umat Muslim tidak berpikir untuk menjadikan salat Tarawih adalah ibadah wajib.

“Apa maksudnya? Supaya membedakan kalau nabi yang melakukan takutnya salat Tarawih itu jadi wajib hukumnya,” tegasnya.

Selain salat Tarawih, Ustad Mustofa menganjurkan ibadah lainnya yang juga bisa memperbanyak pahala. Salah satunya adalah membantu orang tua serta bertadarus Al Quran. Maka pahala seseorang akan dilipatgandakan.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.