[ad_1]
JawaPos.com–Hari pertama pelaksanaan salat tarawih di Masjid Ampel, petugas melakukan pengawasan keamanan dan protokol kesehatan jamaah. Pengawasan itu dilakukan juga melalui CCTV.
Abdul Nasir, abdi Masjid Ampel menjelaskan, upaya itu dilakukan untuk menjaga dan memastikan jamaah melaksanakan protokol kesehatan. ”Menggunakan CCTV untuk melihat penerapan prokes. Jadi jangan sampai angka penyebaran naik lagi,” ujar Abdul Nasir pada Senin (12/4).
Menurut dia, pihaknya tidak memiliki satuan tugas (satgas) mandiri yang menjaga bagian dalam masjid. Sehingga, CCTV digunakan untuk pantauan.
”Ada sembilan titik. Di musala 2, serambi 2, saf perempuan 2, saf laki-laki 2, dan bagian luar ada 1,” tutur Abdul Nasir.
Setelah buka puasa, musala dan masjid ditutup. Alasannya, banyak peziarah dan jamaah yang tidur di musala.
”Setelah salat tarawih tutup total. Kalau ada yang nginap di masjid, diarahkan ke paving di makam Mbah Sholeh di samping masjid,” kata Abdul Nasir.
Pada hari pertama Ramadan, dia menghitung ada 5–8 saf atau barisan salat. ”Karena hari pertama biasanya berjubel tapi nggak sebanyak sebelum pandemi. Hari ini 5–8 shaf. Kira-kira 400 orang. Biasanya 1.600,” terang Abdul Nasir.
Dia menambahkan, di Masjid Ampel Surabaya, salat tarawih dilaksanakan sebanyak 23 rakaat. Salat dimulai setelah salat isya sekitar pukul 19.30–22.00.
”Yang dibaca 1 juz Alquran. Setelah tarawih, Ada tadarus biasanya. Cuma 4 orang yang ikut,” tutur Abdul Nasir.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!