[ad_1]
JawaPos.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mengembangkan konsep wisata ramah muslim (Muslim-friendly tourism). Pasalnya ada sejumlah daerah di Indobesia yang dinilai potensial untuk pengembangan destinasi wisata yang ramah dengan umat beragama Islam.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan kerja dan tinjauan langsung ke lapangan, pengembangan wisata ramah muslim sangat terbuka dilakukan di Provinsi Sumatera Barat, Aceh, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Potensi pariwisata ramah Muslim terutama di Sumatera Barat, Aceh, dan NTB ini sangat-sangat terbuka. Saya melihat dari hasil tinjauan dan kunjungan kita. Kami akan mengkaji bagaimana kita bisa menambah layanan yang diperlukan untuk pengembangan pariwisata ramah Muslim,” kata Sandiaga, dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Selasa (11/5).
Sandiaga mengatakan, wisata halal merupakan bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan muslim. Pelayanan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam, artinya setiap destinasi wisata di daerah tersebut nantinya akan ditambah, baik segi layanan atau fasilitas yang memadai khususnya bagi wisatawan muslim.
“Karena konsep kami, Muslim-friendly tourism adalah extension of service, tambahan layanan dan produk dan jasa untuk para wisatawan,” lanjut Sandiaga.
Baca Juga: Mudik Dilarang Tapi WNA Boleh Datang, PKS Yakin Ada Kongkalikong
Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini menilai, pandemi memang berdampak sangat besar terhadap industri pariwisata. Tetapi, di sisi lain, hal itu ternyata memberikan berkah karena pihaknya dapat menata ulang sektor pariwisata yang lebih baik lagi.
“Dan setelah kita kunjungi Aceh, Sumbar, dan NTB, ini sangat-sangat terbuka wawasan kita bahwa masa pandemi ini adalah waktu yang baik untuk menata pariwisata secara keseluruhan,” papar Sandiaga.
Oleh sebab itu, dalam hal pengembangan wisata ramah muslim, pihaknya akan menggandeng stakeholder terkait dan juga pemangku kepentingan lainnya. Dengan begitu, Sandiaga berharap bahwa pihaknya dapat memetakan daerah-daerah potensial lainnya di Indonesia dalam rangka pengembangan wisata halal.
“Kita bisa secara holistik memetakan potensi, juga bisa mengeksekusi program-program ekonomi memulihkan sektor ini dan juga harapannya membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Selain itu, diharapkan bisa menambah skill dari para pelaku pariwisata ramah muslim agar mereka bisa mengambil peluang di tengah pandemi,” ujar Sandiaga.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!