Sebanyak 1.374 Siswa Lolos SNMPTN Unair, 84 Persen dari Jatim

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Universitas Airlangga (Unair) Surabaya meluluskan 1.374 pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dari berbagai wilayah Indonesia. Jumlah itu berasal dari total 18.154 siswa yang mendaftar. Artinya, tingkat keketatan SNMPTN 2021 di Unair mencapai 1 banding 14 siswa.

”Yang diterima 1.374 siswa, sedangkan yang daftar 18.154 siswa. Jadi, kira-kira 1 siswa bersaing dengan 14–20 siswa,” ungkap Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih.

Dia menjelaskan, siswa yang diterima Unair berasal dari 584 sekolah. Sebanyak 84 persen berasal dari wilayah Jawa Timur, 2,6 persen Jawa Tengah, 2,05 persen DKI Jakarta, dan 1,9 persen Jawa Barat. Selain dari Jawa, ada Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kepulauan Riau.

”Kalau dari Jawa Timur, 1.156 peserta. Terbanyak dari Kota Surabaya mencapai 399 siswa atau sekitar 34 persen. Diikuti kota-kota lain seperti Gresik, Sidoarjo, Bojonegoro, Lamongan, dan wilayah lain,” ujar Nasih.

Dia menegaskan, siswa yang diterima berdasar hasil prestasi. Dia menyatakan bila ada oknum yang mengaku dapat membantu proses penerimaan adalah bohong.

”Sampaikan kepada kami melalui helpdesk jika ada permintaan-permintaan tertentu di luar prosedur resmi. Ini (siswa yang lolos SNMPTN 2021) murni dari prestasi para siswa,” ucap Nasih.

Sementara itu, di antara total yang diterima Unair, sebanyak 334 siswa merupakan peserta KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah. Atau sebanyak 24 persen dari total siswa yang diterima Unair melalui jalur SNMPTN 2021.

Nasih menyebut, ada kelebihan persentase peserta KIP Kuliah dalam SNMPTN 2021. Kuota Unair seharusnya 20 persen.

”Terbanyak ada di prodi Biologi sebanyak 54 persen siswa yang diterima SNMPTN 2021 KIP Kuliah,” papar Nasih.

Prodi lain yang cukup banyak menerima KIP Kuliah, antara lain, ekonomi pembangunan, manajemen, ekonomi Islam, kesehatan masyarakat, keperawatan, akuntansi, biologi, sosiologi, ilmu hukum, teknologi informatika, dan teknologi hasil perikanan.

”Persentasenya bervariasi, misalnya prodi hukum 15,38 persen,” tutur Nasih.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!