[ad_1]
JawaPos.com–Sebanyak 37 guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 4 Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terkonfirmasi Covid-19. Hal itu diketahui berdasar hasil tes cepat Polymerase Chain Reaction (PCR).
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 13 Jawa Tengah Zumrotul seperti dilansir dari Antara di Pekalongan mengatakan, munculnya klaster tersebut diawali seorang tenaga pendidik yang diidentifikasi positif Covid-19. Akan tetapi, yang bersangkutan tidak memberikan laporan kepada sekolah maupun kepala cabang jika sedang sakit.
”Bahkan, yang bersangkutan tetap bekerja seperti biasa dan berkumpul dengan rekan-rekanya di sekolah,” kata Zumrotul pada Rabu (2/6).
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, pihaknya memutuskan para guru maupun tenaga pendidikan bekerja dari rumah dan isolasi mandiri mulai 2 hingga 11 Juni.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto mengatakan, klaster SMAN 4 Pekalongan diawali dari adanya seorang guru yang dalam kondisi sakit namun tetap masuk bekerja. Karena adanya gejala anosmia (indra penciuman tidak berfungsi), oleh kepala sekolah setempat yang bersangkutan bersama dua guru lain yang telah kontak erat diminta melakukan tes PCR pada 25 Mei.
”Hasilnya, tiga orang tersebut dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya dilakukan penelusuran kembali kontak erat tiga guru tersebut dengan puluhan guru lain dan hasilnya 37 guru dan tenaga kependidikan yang terkonfirmasi Covid-19,” terang Slamet Budiyanto.
Saat ini, pihaknya melakukan pengembangan kembali dengan kesepakatan melakukan tes PCR karena ada sejumlah guru yang belum melakukan tes cepat Covid-19. ”Kami minta guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19 yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri agar berisolasi di gedung diklat. Kami juga akan melakukan pengembangan dengan mengidentifikasi keluarga masing-masing,” ujar Slamet Budiyanto.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!