[ad_1]
JawaPos.com – Pemerintah terus menggenjot penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menjamin kredit PEN sebesar Rp 14,84 triliun. Harapannya, langkah itu bisa mempercepat perputaran roda ekonomi.
”Diberikan kepada 952 ribu nasabah UMKM. Hanya untuk modal kerja. Tenor paling lama 3 tahun dan maksimal Rp 10 miliar,” papar Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Suwarsito dalam Talk Show UMKM kemarin (30/4). Sejauh ini, sektor perdagangan mendominasi penjaminan kredit PEN.
Menurut Suwarsito, pembiayaan PEN penting bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terutama untuk mempertahankan bisnis mereka. Tentu modal yang dibutuhkan tidak sedikit. Ditambah, daya beli masyarakat masih lemah.
Meski demikian, Jamkrindo berkomitmen mengelola portofolio secara prudent alias hati-hati. Juga, menyempurnakan sistem informasi teknologi (IT) sebagai mitigasi risiko perusahaan. Karena itu, Suwarsito mendorong UMKM segera go digital.
Kini layanan Jamkrindo bisa diakses secara daring melalui aplikasi UMKM Layak. Dalam aplikasi tersebut, Jamkrindo berperan menilai kelayakan usaha UMKM.
Caranya, menyusun peringkat yang mengintegrasikan metodologi Jamkrindo Scoring (Jscore), psikometrik, lembaga pengelola informasi perkreditan (LPIP), dan data nomor induk kependudukan (NIK). Menurut Suwarsito, Jamkrindo bertindak sebagai pemasok data UMKM potensial yang layak kredit dan layak jamin kepada mitra penerima jaminan. Baik lembaga keuangan bank maupun nonbank.
”Itu nanti jadi sumber data untuk kami bantu sesuai kebutuhan dan kondisi yang dimiliki setiap pelaku usaha,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fokus UMKM Jakarta Roy Baskoro menyebutkan bahwa sedikitnya ada lima masalah utama UMKM. Finansial, sumber daya manusia dan manajemennya, inovasi dan teknologi, pasar dan bahan baku, serta legalitas usaha.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!