[ad_1]
JawaPos.com–Kasus positif Covid-19 di rumah susun (rusun) di Surabaya kembali meningkat. Dari tes masal yang dilakukan selama 22–27 Mei, per hari ini (29/5) terdapat 37 orang yang positif korona. Sebelumnya, ditemukan 12 orang penghuni Rusun Penjaringan Sari yang positif Covid-19 pada Jumat (21/5).
Salah satu puskesmas yang menyelenggarakan tes swab masal adalah Puskesmas Medokan Ayu. Kepala Puskesmas Octavia Sitaresmi menjelaskan, per hari ini (29/5) pihaknya sudah melakukan tes swab pada 1.529 penghuni Rusun Penjaringan Sari.
”Total penghuni yang sudah swab ada 1.529. Pada 24 Mei swab ke 138 orang. Keesokan harinya 390 orang. Lalu pada 26 Mei swab ke 738 orang. Kamis (27/5) 188 orang,” jelas Octavia Sitaresmi pada Sabtu (29/5).
Dari total yang sudah dilakukan swab test itu, sebanyak 33 penghuni positif Covid-19. Data itu diketahui dari tes tanggal 22, 24, 26, dan 27.
”Awal diketahui ada 12 orang positif dari tes 22 Mei. Kemudian 5 orang dari 24 Mei,” ujar Octavia Sitaresmi.
Data positif terbanyak didapat dari tes pada 26 Mei karena banyak yang positif. ”Pada tanggal merah ada 738 yang ikut tes. Yang positif ada 14. Besoknya (Kamis, 27/5) hanya ada 1,” terang Octavia Sitaresmi.
Rusun lain yang menggelar swab test masal adalah Rusun Wonorejo, Rungkut. Berbeda dengan sebelumnya, di rusun itu, hanya ada 500 yang mengikuti tes swab masal.
”Penghuni (ikut tes) dibagi dua hari. Pada 25 Mei dilakukan swab kepada 275 penghuni, dan 26 Mei kepada 256 penghuni,” papar Octavia.
Dari rusun itu, total terdapat 4 kasus positif Covid-19. ”Untuk Rusun Wonorejo 25 Mei positif 4 dan 26 Mei tidak ada. Yang positif keseluruhan 33 dari Penjaringan dan 4 dari Wonorejo,” kata Octavia Sitaresmi.
Karena banyaknya kasus Covid-19 di Rusun Penjaringan Sari, Octavia menyatakan, swab test akan dilakukan kembali. ”Mungkin di situ ada unit (petugas swab test). Tapi tidak ada orangnya. Nanti data yang sudah kita swab, kita koordinasikan dengan dinas, siapa yang sudah dan belum tes,” ucap Octavia Sitaresmi.
Ketika ditanyakan kaitan antara banyaknya kasus Positif Covid-19 dengan mudik, Octavia menampik. Hal itu dibuktikan dengan kasus pertama pada 13 Mei dengan gejala batuk dan pilek. Keesokan harinya, pada 15 Mei, kasus bertambah 1.
”Dari tanggal 15 Mei, sudah ada penyebaran. Artinya bukan karena mudik. Lalu tes pada 22 Mei pun mereka sudah ada kasus positif,” ujar Octavia Sitaresmi.
Octavia menduga penemuan kasus positif Covid-19 karena gaya hidup yang salah. misalnya, tidak menggunakan masker.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!