Serial The Waves, Bercerita Perjalanan Tren Fashion di Indonesia

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Perkembangan industri fashion di tanah air mulai berkembang dengan cukup baik. Setiap masa atau periode memiliki trennya sendiri. Perjalanan industri fashion di Indonesia pun diangkat menjadi documentary series bertajuk The Waves.

Mulai tayang melalui platform over the top (OTT) Vision + sejak 28 Mei 2021 lalu, The Waves memiliki enam episode, yang mengupas tentang tren dan perjalanan fashion di Indonesia dalam beberapa gelombang. Mulai dari The Distro Waves, Sneakers Head First Wave, The Denim Head Wave, Local Pride First Wave, Sneakers Head Second Wave sampai Local Pride Second Wave.

Semua gelombang tersebut diceritakan berdasarkan pengalaman dan sudut pandang para narasumber yang memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan tren fashion dan brand lokal Indonesia. Beberapa diantara narasumbernya adalah Dendy Darman, Eddy Brokoli, Max Suriaganda, Direz, Anton Wirjono dan dr. Tirta.

Anton Wirjono yang merupakan founder Goods Dept termasuk orang yang memiliki peran dalam perkembangan tren fashion di Indonesia khususnya di Jakarta. Ia mengembangkan fashion dengan mengedepankan semangat kolaborasi.

“Kolaborasi adalah satu add the core value yang penting untuk kita, karena satu ditambah satu bukan dua. Satu tambah satu kita percaya adalah sepuluh. Jadi sesuatu yang dihasilkan oleh kolaborasi selalu ada suatu cerita dan ada suatu interest yang terjadi dan itu saling mengangkat, saling mengingatkan orang–orang dengan brand-brand yang berkolaborasi,”katanya.

Selain sebagai dokter, dr. Tirta juga punya andil dalam perkembangan fashion di Indonesia. Dia mengkampanyekan akan pentingnya sebuah kebanggaan pada brand lokal melalui media sosial dan sukses. Sejumlah pejabat negara mulai dari Presiden Jokowi, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil,
Erick Thohir dan yang lainnya, tertarik menggunakan outfit culture sedikit banyak berkat dipengaruhi oleh dr. Tirta.

Clarissa Tanoesoedibjo selaku Managing Director Vision+ mengatakan bahwa pihaknya tertarik membuat documentary series tentang perjalanan industri fashion supaya penonton bisa mendapatkan informasi yang utuh tentang dunia mode. Sehingga tidak ada potongan cerita yang hilang dari dunia fashion yang digemari oleh masyarakat, khususnya anak-anak muda yang memang sangat menyukai mode.

“Ini pertama kalinya kita masuk ke documentary series. Kita ingin memberikan informasi yang tidak didramatisir dan menurut kita konten ini sangat penting,” ungkap Clarissa.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *