[ad_1]
False killer whale, atau dalam bahasa Indonesia disebut paus pembunuh palsu, merupakan sejenis lumba-lumba berukuran besar yang menghuni hampir seluruh perairan laut Bumi. Mereka salah satu yang terbesar di keluarga lumba-lumba dengan bobot lebih dari satu ton dan panjang mencapai 6 meter.
Dari namanya, siapa pun pasti menduga-duga apa yang membuatnya dijuluki paus pembunuh palsu. Ada beberapa kemiripan yang mungkin akan sulit terlihat. Apa saja kemiripannya? Tahukah kamu kalau mereka sering terdampar secara massal ke daratan? Simak enam fakta unik false killer whale yang wajib kamu tahu berikut ini!
1. Paus pembunuh “palsu”
Kamu gak akan sulit membedakan false killer whale dari paus pembunuh atau orca. Dari tampilan luarnya, false killer whale memang kelihatan gak semirip itu dengan orca. Tubuhnya lebih kecil, ramping, dan gak punya pola putih pada dada dan sekitar matanya yang jadi ciri khas orca. Kemiripannya justru ada pada bentuk tengkorak yang sulit dilihat oleh orang awam. Persamaannya ini membuat false killer whale sempat masuk dalam genus yang sama seperti orca, tutur laman A-Z Animals.
Persamaan lainnya juga ada pada giginya yang besar dan tebal yang membuat false killer whale mendapatkan nama ilmiah crassidens yang berarti thick-tooth atau gigi tebal.
2. Ada di hampir seluruh perairan laut Bumi
False killer whale bisa kamu temukan berenang di hampir semua perairan laut Bumi, kecuali Antarktika. Mereka suka perairan bertemperatur sedang dan hangat, seperti perairan tropis dan subtropis, termasuk perairan Indonesia.
Menurut A-Z Animals, mamalia ini bisa menyelam sampai 2.000 kaki (609,6 m) di bawah permukaan laut kalau sedang mencari makan. Namun, karena tergolong mamalia, mereka tetap harus berenang kembali ke permukaan untuk mengambil udara.
3. Si raksasa berjiwa sosial
False killer whale hidup secara berkelompok. Menurut Whale and Dolphin Conservation, kelompok false killer whale yang dalam bahasa Inggris disebut pod bisa terdiri dari 10–40 ekor. Mereka akan berburu bersama dan saling membagi makanan di dalam kelompok. Kadang-kadang, beberapa kelompok akan bergabung menjadi satu dan membentuk apa yang disebut superpod. Kelompok besar ini bisa terdiri dari ratusan ekor.
Jiwa sosial mereka gak cuma berlaku untuk sesamanya, tapi juga pada manusia. Cascadia Research Collective menuturkan kalau false killer whale juga menunjukkan perilaku berbagi makanan berupa ikan salmon pada tukang perahu dan penyelam.
4. Sering terdampar massal ke daratan
False killer whale merupakan salah satu spesies dalam ordo Cetacea (paus, lumba-lumba, dan pesut) yang punya kecenderungan untuk terdampar secara massal ke daratan. Penyebabnya masih belum dipastikan. Ada dugaan kalau polusi suara mengacaukan sonar mamalia laut ini dan membuat mereka tersesat. Ada juga kemungkinan kalau mereka mengejar mangsa sampai ke perairan dangkal dan akhirnya terjebak, dilansir laman Animal Diversity Web.
Ikatan sosial kuat yang dimiliki false killer whale dan spesies cetacea lainnya diduga membuat mereka mengikuti sesamanya ke dalam mara bahaya.
5. Masa bunting bisa lebih dari setahun
Mengutip laman Thoughtco, masa bunting false killer whale bisa mencapai 15–16 bulan lamanya. Gak mengherankan karena anak false killer whale yang baru lahir berukuran hampir 2 meter dan sudah bisa langsung berenang. Usai melahirkan, induk gak akan melahirkan lagi sampai kira-kira 7 tahun kemudian.
Dengan tingkat reproduksi yang terbilang lamban seperti ini, andai kata angka populasi mereka terdampak atau berkurang karena suatu sebab, pemulihannya ditakutkan juga akan lamban.
6. Spesies terancam punah
Saat ini, false killer whale menghadapi berbagai macam ancaman mulai dari polusi hingga aktivitas perikanan. Mengutip laman Animalia, suara keras buatan manusia seperti sonar angkatan laut bisa membahayakan lumba-lumba ini. False killer whale pun sering menangkap umpan nelayan dan berisiko dilenyapkan untuk tidak mengganggu aktivitas perikanan.
Hingga kini, total jumlah populasi false killer whale di dunia masih belum diketahui pasti. Biarpun punya wilayah persebaran yang luas, mereka lebih sering ditemukan di kedalaman sehingga sulit dipelajari.
False killer whale mungkin memang gak sebeken si paus pembunuh asli alias orca. Biarpun begitu, kita tidak bisa menutup mata akan keberadaan mereka. Semoga mamalia laut menakjubkan ini mendapatkan perlindungan supaya keberadaannya tetap terjaga.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!