[ad_1]
JawaPos.com- Kasus Covid-19 secara nasional makin membaik. Termasuk di wilayah aglomerasi Surabaya Raya. Namun, Senin malam (6/9) pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali hingga dua pekan ke depan. Yakni, mulai 7 September hingga 20 September 2021.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 39 Tahun 2021, wilayah aglomerasi Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, masih tetap berada di PPKM level 3. Artinya, tidak ada perubahan dibandingkan pengumuman perpanjangan PPKM pada pekan sebelumnya.
Memang, dari hasil asesmen situasi Kementerian Kesehatan RI seperti dikutip juru bicara Satgas Covid-19 Jatim Jibril Makhyan pada Sabtu (4/9), Surabaya Raya sudah masuk ke PPKM level 2. Hal itu mengacu sejumlah indikator seperti positivity rate hingga bed occupancy rate (BOR).
Kendati demikian, kepastian PPKM berlevel tentu tetap mengacu keputusan resmi pemerintah. Nah, dalam INMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2021, kabupaten/kota di Jatim yang berada di level 2 adalah Banyuwangi, Bondowoso, Tuban, Sumenep, Sampang, Probolinggo, Pasuran, Jember, dan Bojonegoro. Selebihnya, berada di level 3. Termasuk Surabaya Raya.
Yang menarik, dalam regulasi terbaru penerapan PPKM levek 3 tersebut, ada beberapa kelonggaran tambahan. Di antaranya, ketentuan uji coba pembukaan tempat wisata. Tapi, sama seperti saat pembukaan tempat perbelanjaan atau mal, pengunjung tetap harus memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi dan syarat sudah tervaksin. Kepastian pengaturan tempat wisata itu akan ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan, sebetulnya di balik ketentuan PPKM berlevel tersebut kuncinya adalah kesadaran dan kedisiplinan akan protokol kesehatan (prokes). Berdasarkan indikator-indikator yang ada, kondisi Surabaya saat ini memang sudah sangat baik. ‘’Tapi, bukan lantas kita euforia, menganggap pandemi Covid-19 sudah berakhir. Lalu, bebas beraktifitas lagi seperti dulu. Tentu, bahaya jika mindset kita begitu. Potensi lonjakan bisa kembali terjadi kalau kita teledor,’’ kata Adi, Selasa (7/9).
Berdasarkan update kasus Covid-19 di Surabaya Raya sampai Senin (6/9), memang situasi terus menunjukkan tren menggembirakan. Di Kota Surabaya, misalnya. Kasus aktif atau pasien yang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri terus menurun. Hanya tinggal 386 orang. Angka itu jauh berkurang dibandingkan saat terjadi lonjakan Juli lalu. Yakni, sebanyak 10.969 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan/isolasi.
Demikian juga tren kesembuhan. Saat ini, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Surabaya sudah mencapai 95,62 persen dan angka kematian 3,79 persen. Zonasi pandemi pun sudah kuning atau risiko rendah dengan poin 2,46.
Demikian pula perkembangan kasus Covid-19 di Sidoarjo dan Gresik. Data terbaru per 6 September, kasus aktif di Sidoarjo tinggal 199 orang. Angka ini juga jauh berkurang dibandingkan saat terjadi ledakan kasus pada Juli lalu. Ketika itu, di Sidoarjo ada 4.361 orang. Tingkat kesembuhan pun kini berada di 95,37 persen dan angka kematian 3,82 persen. Sidoarjo juga sudah zona kuning dengan skor 2,49.
Bagaimana dengan kondisi di Gresik? Di Kota Pudak, jumlah kasus aktif juga melorot drastis. Kini, hanya menyisakan 168 orang yang masih menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri. Data tersebut juga menurun jauh jika dibandingkan saat melonjak Juli, yang jumlahnya menembus 5.320 orang. Angka kesembuhan di Gresik 93,21 persen dan kematian 5,51 persen.
Berbeda dengan Surabaya dan Sidoarjo, Gresik sejauh ini masih berada di zona oranye atau risiko sedang. Tapi, tampaknya pekan ini Gresik akan zona kuning. Sebab, skornya sudah 2,37 atau tinggal menambah 0,04 poin saja untuk dapat menyusul ke zona kuning.
Sementara itu, capaian vaksinasi di Surabaya Raya juga terus bertambah. Data terbaru dari Kemenkes RI sampai Senin (6/9), cakupan vaksinasi untuk dosis pertama di Kota Surabaya sudah mencapai 91,26 persen dan dosis kedua 61,46 persen. Artinya, kurang tidak sampai 9 persen saja sudah menuju minimal herd immunity.
Untuk Kabupaten Sidoarjo, vaksinasi dosis pertama sebanyak 41,19 persen. Lalu, dosis kedua 24,38 persen. Sedangkan di Gresik, dosis pertama 37,64 persen dan dosis kedua 17,62 persen.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!