[ad_1]
JawaPos.com- Kebutuhan akan oksigen bagi pasien terpapar Covid-19, belakangan sangat tinggi dan vital. Baik untuk pasien di rumah sakit maupun warga yang sedang isolasi mandiri (isoman). Termasuk di Kabupaten Gresik. Maklum, jumlah kasus aktif harian masih terus bertambah.
Karena peningkatan kebutuhan tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pun sampai turun langsung. Bahkan, dia door-to-door meminjam tabung oksigen ke beberapa perusahaan, sekolah maupun institusi lain. Selain itu, pemkab juga memesan alat pemindahan oksigen ke tabung.
‘’Alhamdulillah, kami telah menerima pinjaman tabung oksigen dari beberapa institusi. Tabung-tabung oksigen itu distribusikan ke posko-posko yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya tengah memperkuat puskesmas-puskesmas untuk mengurangi beban di rumah sakit rujukan. Total ada 15 puskesmas yang diprioritaskan sebagai penanganan kasus Covid-19 pada tahap pertama. Sebanyak 5 di antaranya khusus untuk ibu hamil (bumil) yang terpapar Covid-19. Yakni, Puskesmas Bungah, Alun-alun, Cerme, Duduksampeyan, dan Wringinanom. ‘’Kenapa hanya 15 puskesmas? Karena mempertimbangkan ketersediaan dan keterjagaan tenaga kesehatan,’’ jelasnya.
Bupati juga mengapresiasi setinggi-tingginya untuk para relawan maupun pihak-pihak yang bersama-sama ikut terpanggil menangani pandemi Covid-19. ‘’Semoga amal baik mereka dicatat sebagai ibadah,’’ ujar alumnus Fakultas Ekonomi Unair Surabaya itu.
Sementara itu, lonjakan kasus aktif belakangan juga memanggil banyak kalangan untuk ikut berderma. Termasuk sejumlah perusahaan. PT Smelting, misalnya. Perusahaan peleburan dan pemurnian tembaga di Gresik ini juga ikut turun tangan dengan mengurangi kapasitas produksinya untuk pengadaan oksigen.
“Bekerjasama dengan PT Linde sebagai pemasok gas PT Smelting, kami ikut berkontribusi menyediakan liquid oxygen medic untuk mengatasi kekurangan oksigen saat ini,” kata Irjuniawan P. Radjamin, director for commerce and business development PT Smelting.
Selama masa PPKM darurat, lanjut dia, pihaknya juga telah memasok sebanyak 75 ton oksigen medis. Pasokan itu sebagai bagian dari CSR (corporate social responsibility) yang disalurkan melalui Kementerian Kesehatan. Setelah itu, juga menyiapkan 50 ton per minggu oksigen medis yang disalurkan melalui PT Petrokimia Gresik. Sebab, BUMN ini ditunjuk sebagai ketua Satgas Covid-19 untuk penanganan Covid-19 bagi BUMN di wilayah Jatim.
Selama ini, selain memasok gas industri, PT Linde juga memproduksi oksigen untuk produksi PT Smelting. Oksigen dibutuhkan dalam proses peleburan tembaga di smelter. ‘’PT Linde sudah menjadi penyokong kebutuhan oksigen Smelting selama 23 tahun,’’ paparnya.
Nah, karena oksigen sedang dibutuhkan untuk kepentingan di luar proses produksi smelter itu, maka PT Linde pun terpaksa mengurangi pasokan ke Smelting. “Demi tanggungjawab sosial, kami siap untuk ikut mengatasi pandemi Covid-19 di negeri ini. Jadi, sekarang PT Smelting menurunkan kapasitas produksi,” tegas Wawan, panggilan akrabnya.
Bantuan oksigen medis dari PT Smelting tersebut juga telah disalurkan untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19 di wilayah Jatim. Termasuk disalurkan untuk membantu isi ulang gratis tabung oksigen yang digelar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sejak berdiri 26 tahun lalu, PT Smelting yang sahamnya dimiliki Mitsubishi Materials Corporation (MMC) Jepang dan PT Freeport Indonesia ini selalu aktif dan berkontribusi ke bangsa ini. Mulai dari pajak, lapangan pekerjaan, dan berbagai bantuan CSR. ‘’Demikian juga ketika negara membutuhkan pasokan oksigen medis untuk menangani pandemi Covid-19. “Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat menyelamatkan para pasien yang sedang dalam kondisi kurang baik,” ucap Wawan.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!