Singapura Izinkan Vaksin Sinovac, Klinik Swasta Tak Sabar Tunggu Harga

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Pemerintah Singapura akhirnya mengizinkan vaksin Covid-19, Sinovac, dari Tiongkok menyusul diizinkannya vaksin itu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pemerintah Singapura mengizinkan populasi lebih banyak mengakses vaksin alternatif, salah satunya dari Sinovac. Meski begitu, vaksin tersebut digelontorkan melalui mekanisme di luar pemerintah dan tak gratis.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan mereka akan mengizinkan rute khusus bagi penyedia layanan kesehatan swasta untuk mengelola vaksin Covid-19 yang ada dalam Daftar Penggunaan Darurat (EUL) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Daftar tersebut terdiri dari vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna yang menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA), serta vaksin vektor virus seperti Oxford-AstraZeneca dan Johnson & Johnson, serta vaksin tidak aktif Sinopharm dan Sinovac.

Kementerian Kesehatan meminta lembaga kesehatan swasta untuk mengajukan permohonan menjadi penyedia berlisensi untuk vaksin Sinovac. Hal ini juga mempelajari kemungkinan institusi perawatan kesehatan swasta untuk mengakses 200 ribu dosis Sinovac.

Baca juga: Singapura Izinkan Sinovac tapi Tak Gratis, Klinik Swasta Berebut

Beberapa kelompok perawatan kesehatan swasta dan dokter umum mengatakan kepada TODAY bahwa mereka sedang menunggu lebih banyak pedoman dari Kemenkes sebelum mereka membuat keputusan untuk menyediakan vaksin alternatif dalam daftar WHO. Rumah Sakit Farrer Park mengatakan bahwa pihaknya bekerja dengan Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) untuk mengamankan vaksin Sinovac, meski harga dan jumlah dosis belum dipastikan pada saat ini.

Rumah sakit swasta juga membahas risiko dan manfaat dari penggunaan vaksin yang tidak terdaftar atau disahkan oleh HSA. Sebelum vaksinasi, pasien juga harus menandatangani formulir persetujuan untuk mengakui risiko yang terlibat.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan bahwa ada lebih dari 30 robu orang di Singapura yang tidak dapat mengambil vaksin berbasis mRNA karena alasan medis. Dia mencatat bahwa beberapa menginginkan vaksin alternatif karena punya riwayat anafilaksis jika mengambil vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna.

Vaksin mRNA, ketika disuntikkan, menginstruksikan sel-sel dalam tubuh manusia untuk membuat protein yang mirip dengan fragmen virus, sehingga tubuh memproduksi antibodi dan sel-sel sistem kekebalan khusus sebagai tanggapan. Sehingga kini Singapura memiliki empat vaksin yang diizinkan yakni Pfizer, Moderna, Sinopharm dan Sinovac.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.