[ad_1]
JawaPos.com–Warga Surabaya yang mengikuti kegiatan vaksinasi pada awal Juli harus bersabar menunggu pasokan vaksin dosis kedua. Pemerintah Kota Surabaya mengaku belum mendapatkan vaksin tersebut.
Hingga Senin (2/8), ketersediaan vaksin di Surabaya masih kosong, terutama untuk jenis Sinovac. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, saat ini ketersediaan vaksin Sinovac di Kota Surabaya sudah kosong. Pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin dari pemerintah pusat.
”Stoknya habis. Kita masih menunggu dari pusat. Kita belum bisa melakukan vaksinasi dosis kedua karena memang stok vaksinnya kosong,” tutur Febria Rachmanita pada Selasa (3/8).
Warga diminta tidak khawatir atas keterlambatan penerimaan vaksin dosis kedua. Dia memastikan vaksin akan segera datang.
”Semuanya pasti vaksin, jadi jangan khawatir. Tidak apa-apa (rentangnya panjang). Nanti kalau sudah datang (vaksin Sinovac) itu pasti vaksin,” ujar Febria Rachmanita.
Tidak hanya Sinovac. Dosis kedua vaksin jenis AstraZeneca (AZ), juga masih menunggu ketersediaan vaksin di puskesmas. Sebab, ketersediaan vaksin AZ saat ini masih belum mencukupi untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.
”Stok vaksin AstraZeneca masih belum mencukupi untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua,” beber Febria Rachmanita.
Dia menjelaskan, pekan lalu Pemkot Surabaya telah menerima pasokan vaksin jenis Moderna. Rencananya, vaksin tersebut diberikan mulai pekan ini untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas, baik di puskesmas maupun rumah sakit.
”Vaksin moderna itu untuk nakes, rencananya minggu ini, kita masih melakukan pendataan,” ungkap Febria Rachmanita.
Hingga saat ini, Febria Rachmanita menyebut, sekitar 1,5 juta warga yang sudah menerima dosis pertama. Sedangkan, sekitar 790 ribu warga sudah menerima vaksin dosis kedua. Adapun total warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Surabaya berkisar 2,8 juta jiwa.
”Yang sudah divaksin dosis satu itu sekitar 1,5 juta,” terang Febria Rachmanita.
Salah satu warga yang belum mendapatkan vaksin kedua adalah Dwi Setia, 23. Warga asal Kecamatan Tambaksari itu mengikuti vaksinasi di Gelora 10 November pada 3 Juli.
”Nah, seharusnya dosis kedua dapatnya kemarin atau hari ini (3/8). Tapi belum dapat SMS kapan harus vaksin. Terus lihat di Instagram @sehatsurabayaku, vaksinasi masal ditunda,” tutur Dwi.
Dia berinisiatif untuk datang di puskesmas setempat untuk mendapatkan vaksin kedua. Dari informasi yang diterima, vaksinasi kedua bisa dilaksanakan di puskesmas atau faskes manapun.
”Tapi ternyata nggak boleh soalnya bukan stok puskesmas. Katanya harus masuk stok Gelora 10 November,” kata Dwi.
Dia berharap pasokan vaksin bagi warga Surabaya lancar dan tidak terhambat. Terlebih bagi warga yang akan mendapatkan dosis kedua.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!