[ad_1]
JawaPos.com – Pemerintah menyoroti laporan internasional tentang kondisi dunia terkait ancaman perubahan iklim atau climate change. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, nantinya dunia diperkirakan akan dihadapkan dengan ancaman peningkatan suhu bumi.
Sri Mulyani menyebut, pada 2030 mendatang, suhu bumi bisa naik 3,2 derajat celsius akibat dampak dari climate change. Kondisi itu bakal lebih panas dibandingkan kondisi saat ini atau praindustrialisasi.
“Suhunya menjadi 3,2 derajat celsius di atas pra-industri, jadi lebih hangat lagi dari situasi hari ini pada 2030,” ujarnya dalam acara diskusi virtual, Jumat (11/6).
Sri Mulyani memaparkan, akibat dari kenaikan suhu bumi, akan ada kenaikan permukaan air laut di Indonesia yang sebagai negara kepulauan. Hal itu seperti ramalan yang sudah banyak disebutkan bahwa 2030 Jakarta akan tenggelam.
Apalagi, lanjutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan memberikan konsekuensi yang luar biasa. “Kenaikan suhu atau temperatur bumi identik dengan kenaikan permukaan laut karena es yang ada di kutub utara dan selatan akan mencair dan itu cukup untuk meningkatkan permukaan laut seluruh dunia,” jelasnya.
Sri Mulyani menjelaskan, peningkatan suhu 3,2 derajat celsius itu melebihi batas yang bisa ditahan atau dilalui bumi. Menurut para ahli, kenaikan suhu maksimal yang bisa ditahan bumi ini yaitu 1,5-2 derajat celcius.
Situasi tersebut tetap akan terjadi meskipun semua negara di dunia melaksanakan Nationally Determined Contributions (NDC), yang menjadi salah satu poin dalam Paris Agreement, kesepakatan yang telah diratifikasi Indonesia lewat UU Nomor 16 Tahun 2016.
“Indonesia berkomitmen untuk menurunkan karbon CO2 emition-nya 29 persen kalau menggunakan upaya dan resources kita sendiri atau penurunannya bisa lebih ambisius ke 41 persen apabila mendapatkan dukungan dari Internasional karena biayanya luar biasa,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!