[ad_1]
JawaPos.com–Surabaya kehabisan stok vaksin AstraZeneca. Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, pihaknya sedang dalam proses meminta tambahan vaksin kepada pemerintah pusat.
”Stok vaksin AstraZeneca masih kosong. Saat ini, kami sedang meminta ke pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Jatim,” tutur Febria Rachmanita pada Rabu (14/4).
Meski demikian, Febria Rachmanita menegaskan, pihaknya masih memiliki stok vaksin Sinovac untuk dosis kedua. ”Aman. Semua pasti dapat,” ujar Febria Rachmanita.
Hingga saat ini, menurut Febria Rachmanita, dari target vaksin 250 ribu lansia, pihaknya baru memenuhi 65 persen dari total target. Untuk itu, pihaknya fokus mengajak lansia untuk segera divaksinasi.
”Masih 65 persen dari 250 ribu lansia di Surabaya. Untuk itu, banyak cara yang kami lakukan untuk menarik lansia supaya segera divaksin. Salah satunya door to door dan membuat sistem 1 pendamping 2 lansia,” terang Febria Rachmanita.
Dia menambahkan, saat ini, fokus vaksinasi lansia dan guru. ”Ada 8.950 guru yang belum divaksin. Yang lansia 58 ribu yang belum,” papar Febria Rachmanita.
Menurut Febria Rachmanita, aturan baru dosis kedua vaksin Sinovac bila sebelumnya didapatkan dengan jeda waktu 14 hari, kini berubah menjadi 28 hari. ”Untuk AstraZeneca, kalau sebelumnya 8 minggu, kini jadi 12 minggu,” tutur Febria Rachmanita.
Perubahan itu, menurut Febria Rachmanita, merupakan arahan dari pemerintah pusat. Sebab, pemerintah pusat ingin melihat ketahanan dan kekuatan imun masyarakat. ”Ikut aturan pusat. Melihat imun. Jadi aturan baru,” ucap Febria Rachmanita.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!