Tahan Suku Bunga, BI Beri Ruang Agar SBDK Turun Lagi

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan bahwa suku bunga kebijakan BI 7 day (reverse) repo rate (BI7DRR) tetap rendah. Likuiditas perbankan juga longgar. Dua faktor itu mendorong supaya suku bunga perbankan juga turun.

Di pasar uang, longgarnya likuiditas dan penurunan BI7DRR sebesar 150 bps sejak 2020 mendorong rendahnya rata-rata suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) overnight. Yakni, sekitar 2,79 persen selama Maret 2021.

Perbankan, sebenarnya, telah merespons dua kebijakan BI itu dengan menurunkan SBDK. Tercatat, per Februari lalu SBDK turun sebesar 171 basis poin (bps). Itu sejalan dengan diterapkannya kebijakan transparansi suku bunga.

“Kelompok bank BUMN turun 266 bps (YoY) menjadi sebesar 8,70 persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan penurunan SBDK kelompok bank lainnya,” jelas Perry pada Kamis (22/4).

Turunnya SBDK terjadi pada semua jenis kredit. Penurunan terdalam terjadi pada jenis kredit mikro dengan 346 bps. Meski demikian, kredit mikro masih tercatat sebagai yang level SBDK-nya tertinggi, yaitu 12,72 persen.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.