[ad_1]
JawaPos.com–Gedung perawatan Covid-19 di Asrama Haji Surabaya akan ditambah lagi. Per Selasa (29/6), terdapat lima gedung yang khusus merawat pasien Covid-19.
Kepala UPTD Asrama Haji Sugianto menjelaskan, pasien Covid-19 ada 550 yang dirawat di lima gedung. ”Rencana nambah satu gedung lagi. Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi) pengen nambahnya besar kalau tidak ada penampungan,” jelas Sugianto pada Selasa (29/6) sore.
Menurut dia, gedung itu sudah disiapkan sejak Senin (28/6). Per hari ini (29/6), gedung itu sudah siap digunakan.
”Gedungnya itu buat Covid-19. Satu gedung 160 bed. Lalu ada hall khusus. Tapi bukan kamar. Dengan nata kasur, digunakan 50 kasur langsung pakai. (Pasien Covid-19) Tinggal masuk kalau (gedung) lainnya nggak cukup,” terang Sugianto.
Rencannaya, tambahan gedung itu dikhususkan untuk pasien yang tidak memiliki gejala atau dikategorikan sebagai pasien OTG. Namun, tidak menutup kemungkinan bila ada warga luar Surabaya yang ingin dirawat di sana.
”Khususnya untuk warga Surabaya. Tapi ada beberapa dari luar kota. Kita nggak mungkin menolak. Jumlahnya kira-kira sekitar 5 persen,” papar Sugianto.
Hingga kini, total ada 7 gedung yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19, OTG, dan karantina pekerja migran Indonesia (PMI). Bila sebelumnya gedung C2 ditambahkan untuk merawat pasien OTG, kini gedung hall 2 juga digunakan.
”Tapi gedung karantina PMI dan perawatan pasien OTG dipisahkan. Dua kegiatan ini nggak bergabung. SOP juga beda. Yang gedung Covid-19 ada pagarnya,” terang Sugianto.
Untuk PMI, lanjut dia, hingga kini masih ada 350 yang dirawat. Rata-rata datang dari Singapura. ”PMI dari Malaysia, Singapura, dan Filipina. Paling banyak Singapura. Mereka dikarantina sampai akhir Juni. Warga Surabaya dirawat 5 hari. Kalau luar Surabaya dua hari di sini, tiga hari di daerah asal,” ujar Sugianto.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!