[ad_1]
JawaPos.com – Kebutuhan oksigen di Kudus melonjak. Itu terjadi sejak sebulan belakangan. Seiring melonjaknya kasus Covid-19. Dari yang semula hanya dua ton per hari kini mencapai empat ton.
Kepala Dinas Kesehatan Kudus Badai Ismoyo menjelaskan peningkatan itu sempat membuat pihaknya khawatir. Apalagi pihak vendor yaitu PT Samator mengaku terkendala pengiriman. Karena permintaan oksigen meningkat tak hanya di Kudus tetapi juga di daerah lain. Sehingga perlu koordinasi yang tepat.
”Di Jepara kemarin sempat kolaps. Kami yang biasanya ambil di produksi Jawa Barat kini tak bisa. Sebab di sana (Jawa Barat, Red) sekarang hanya diperuntukkan untuk daerah itu. Sementara di Jawa Timur kebutuhannya sama meningkatnya. Sampai ke Bangkalan,” ungkapnya seperti dikutip Radar Kudus, Rabu (30/6).
Untuk itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan vendor. Agar kebutuhan itu terjamin stoknya. Sehingga tak ada rumah sakit yang kekurangan.
”Pak gubernur telah mengambil langkah dan komunikasi sampai Menteri Perdagangan agar mengatur agar kondisinya aman. Sehingga tak lagi ada kecemasan kekurangan oksigen,” jelasnya.
Namun Badai mengakui pihak-pihak rumah sakit sempat merasa cemas. Meski tak ada stok yang sampai habis, tetapi sempat terjadi penipisan.
”Kami memang sempat was-was. Namun sejauh ini tak sampai ada kejadian pasien yang tidak tertolong karena kehabisan atau tidak mendapatkan oksigen. Alhamdulillah aman,” imbuhnya.
Bupati Kudus HM Hartopo menambahkan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak vendor yakni PT Samator. Hasilnya, pihak Samator menjamin stok oksigen di Kudus aman. Baik jumlah dan harganya.
“Pak Yulianto manager PT Samator menjamin pasokan ke Kudus aman. Memang pihaknya mengakui peningkatan yang tajam itu di luar prediksi pihaknya,” jelasnya.
Tetapi Hartopo mengaku sempat deg-degan dan senam jantung karena soal gas oksigen menyangkut hajat hidup pasien. Sehingga pihaknya juga bergerak cepat.
”Memang sempat ada kelangkaan. Namun kemarin saya tongkrongi di rumah sakit dan ada penambahan 5 ton. Kami pantau perjalanannya. Dan Alhamdulillah aman. Terisi semuanya,” ungkapnya.
Sehingga dia memastikan stok oksigen sejauh ini di rumah sakit di Kudus aman. Tak ada yang mengeluh kekurangan. Meski stoknya sempat menipis.
”Kami juga koordinasikan distributor Langgeng. Sebenarnya bisa mendistribusikan, tetapi hanya saja tabungnya milik Samator. Sehingga perlu rekomendasi dan koordinasi,” terangnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!