[ad_1]
JawaPos.com–Pemerintah Kota Surabaya sedang memantau beberapa titik di Surabaya yang memungkinkan sebagai tempat Rumah Sakit Lapangan. Salah satunya adalah kantor Kecamatan Benowo.
”Ada juga di Dukuh Kupang dan Romokalisari,” tutur Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Rabu (30/6).
Pemilihan tempat itu masih dikoordinasikan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dan Perhimpunan Sarjana Kesehatan Indonesia (Persakmi) Surabaya. ”Kami sampaikan pertimbangan itu. Kami pilih di Surabaya barat karena rata-rata kasus di sana banyak,” kata Eri.
RS Lapangan itu, lanjut Eri, harus mampu menampung banyak orang. Minimal ada 300 warga yang bisa ditampung. ”Kami koordinasi dengan BPBD Jatim. Tapi masih wacana. Kami berharap nggak terwujud ya. Tapi kalau betul naik, kalau Surabaya naik, akan koordinasi dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Jadi solusinya gimana,” ujar Eri.
Kendala lain adalah ketersediaan tenaga kesehatan. Eri melihat bisa saja ada tambahan RS atau bed rumah sakit. Sehingga pasien yang ditampung lebih banyak. ”Tapi kan nakesnya ini nggak cukup. Misalnya kalau sehari 1 nakes merawat 4 orang. Karena tambahan bed, jadi 10 orang. Kan kasihan. Bayangkan kalau itu terjadi pada diri kita sendiri,” papar Eri.
Angka positif Covid-19 di Surabaya terus meningkat. Per Selasa (29/6), ada 572 kasus aktif di Surabaya. Sebanyak 44 di antaranya adalah kasus baru.
Sejak awal pandemi, di Surabaya ada 25.322 warga yang dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 23.353 di antaranya dinyatakan sembuh dan 1.397 orang meninggal dunia. Ada 23 warga baru sembuh dan 3 warga meninggal dunia pada Selasa (29/6).
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!