[ad_1]
JawaPos.com–Ramadan menjadi momen penting bagi masyarakat. Namun, tiap Ramadan, harga kebutuhan pokok selalu mengalami kenaikan di beberapa wilayah. Termasuk di Sidoarjo, Jawa Timur.
”Kemarin tuh harga ayam turun, tapi sekarang naik lagi. Nggak mesti juga, jadi harganya naik turun. Nggak cuma ayam, hampir semua juga pada naik,” ucap Muhasonah, 35, salah satu penjual ayam di Pasar Induk Larangan, Sidoarjo, pada Selasa (20/4).
Dia mengatakan, lonjakan harga daging ayam mulai terjadi tiga hari sebelum memasuki Ramadan. Sebelumnya, harga ayam sempat melonjak tinggi. Per kilogram mencapai Rp 42 ribu. Kemudian turun menjadi Rp 36 ribu. Namun, menjelang Ramadan harganya naik Rp 2 ribu.
”Harga ayam per kilogram sekarang menjadi Rp 38 ribu,” ujar Muhasonah.
Menurut dia, kenaikan harga ayam karena telatnya stok. Ayam yang siap jual, kurang tersedia. Umur ayam yang tersedia, belum memenuhi kriteria siap jual.
Selain ayam, bahan yang sering mengalami ketidakstabilan harga adalah daging sapi dan kambing. Namun, saat ini harga daging sapi masih relatif stabil. Per kilogram mencapai sekitar Rp 110 ribu.
Bahan-bahan kebutuhan makanan lain seperti bawang, tomat, kentang, dan sayuran masih tergolong aman. Artinya, tidak mengalami kenaikan signifikan. Hanya cabai yang sering mengalami perubahan harga.
”Mulai kemaren itu, cabai merah naik lagi. Kemarin itu cenderung turun, dari Rp 100 ribu terus 90, 80, terus sampai 50 per kilogram. Sekarang naik lagi, Rp 60 ribu per kilogram,” tutur Juarsah, salah satu penjual sayuran di Pasar Induk Larangan Sidoarjo.
Cabai menjadi bahan makanan yang diburu warga. Sebab, rasa pedasnya menjadi pelengkap yang pas untuk makanan.
”Ya gimana, sekarang semuanya serba mahal. Tiap Ramadan apalagi mau Lebaran. Dulu kalau beli cabai, sekali beli bisa buat 2 kali masak. Sekarang cuma sekali, kadang juga kurang,” jelas Umiana, 38, seorang warga yang sedang berbelanja kebutuhan pokok.
Melonjaknya harga kebutuhan pokok tak hanya berlaku pada sayuran dan lauk pauk. Kenaikan juga terjadi pada minyak goreng. Saat ini, harga minyak goreng di wilayah Sidoarjo naik dari Rp 24 ribu menjadi Rp 28 ribu per liter.
”Sebenarnya tiap tahun itu kebutuhan pokok selalu naik saat Ramadan gini. Ditambah pandemi jadi lebih mahal. Tahun lalu juga naik. Sekarang juga naik. Walaupun naik, ya tetap beli. Abis gimana lagi,” ujar Mariana, 39, warga asal Tanggulangin.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!