[ad_1]
JawaPos.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Jogjakarta memutuskan untuk menutup sementara tiga warung pecel lele di Jalan Perwakilan, Malioboro yang terindikasi memberikan harga tidak wajar. Penutupan itu, imbas viralnya video keluhan wisatawan terkait harga pecel lele di kawasan Malioboro yang dinilai tidak wajar.
”Ketiga warung pecel lele tersebut terindikasi melakukan praktik penjualan dengan cara yang sama seperti yang dimaksud wisatawan, termasuk harga yang dimaksud,” kata Wakil Wali Kota Jogjakarta Heroe Poerwadi seperti dilansir dari Antara usai meninjau kawasan Malioboro, Jogjakarta, Sabtu (29/5).
Selain menutup sementara ketiga warung pecel lele tersebut, pemerintah daerah juga akan memanggil pemilik ketiga warung tersebut untuk dimintai klarifikasi dan keterangan pada Senin (31/5). Tindakan lebih lanjut kepada ketiga warung pecel lele tersebut akan diputuskan usai mendengar dan melakukan kajian atas klarifikasi dari pemilik warung pecel lele.
”Sanksi terberat yang bisa diberikan kepada pemilik warung pecel lele adalah mencabut izin berjualan. Sanksi tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan awal yang menjadi komitmen bersama dengan pedagang di kawasan utama wisata di Kota Jogjakarta tersebut,” tutur Heroe.
Heroe berharap agar kasus tersebut dijadikan sebagai pembelajaran berharga bagi seluruh komunitas di kawasan Malioboro untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. ”Salah satunya adalah bagaimana melayani dan berkomunikasi dengan wisatawan,” terang Heroe.
Dia pun meminta pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro, khususnya pedagang kuliner, untuk mencantumkan harga makanan yang dijual secara jelas dan tidak menjebak konsumen. Harga yang dicantumkan dalam menu makanan yang dijual PKL di kawasan Malioboro seharusnya dibuat dalam satu paket menu makanan lengkap.
”Pedagang tetap bisa menawarkan ke pembeli jika menginginkan tambahan lele atau lauk lain, tambahan lalap, sambal, atau nasi, tentu diberi harga sendiri,” ujar Heroe.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!