[ad_1]
JawaPos.com – KRI Raden Eddy Martadinata (REM) 331 sempat mendeteksi adanya sinyal pergerakan di bawah air, dalam pencarian KRI Nanggala-402 di Laut Bali. Benda tersebut bergerak dengan kecepatan 2,5 knot.
“Laporan temuan lagi KRI REM melaporkan secara lisan telah terjadi deteksi di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad di Lanud Ngurah Rai, Bali, Kamis (22/4).
Kendati demikian, sinyal tersebut tak lama hilang. Sehingga temuan KRI REM 331 ini tidak bisa disimpulkan sebagai lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402.
“Kontak tersebut kemudian hilang, sehingga mati, tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam,” ucap Riad.
“Jadi saya ulangi lagi kita semua dari laporan REM itu tdak bisa digunakan data atau kedudukan lokasinya KRI Nanggala ditemukan jadi masih melakukan pencarian,” imbuhnya.
Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan dekat Bali pada Rabu (21/4) sekitar pukul 03.00 WIB. KRI Nanggala-402 diketahui merupakan satu dari lima kapal selam yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia.
TNI AL memastikan jika KRI Nanggala-402 dalam keadaan layak menyelam. Kapal membawa 53 orang. Terdiri dari 49 ABK, 1 Komandan Satuan, dan 3 personel Arsenal.
KRI Nanggala-402 ini awalnya hendak mengikuti latihan penembakan di laut Bali, pada Kamis (22/4) besok. Insiden hilang kontak ini diduga terjadi saat KRI Nanggala sedang melakukan gladi resik.
Kapal ini diproduksi perushaan Jerman pada 1979, dan dibeli oleh Indonesia pada 1981.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!