Transisi Blok Rokan, Legislator Riau Soroti Pasokan Listrik

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Anggota DPR RI dari dapil Riau Achamd menyoroti 100 hari masa transisi alih kelola blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah soal pembangkit tenaga listrik.

“Seratus hari itu tidak lama loh, Pertamina tidak boleh gegabah, harus mengambil langkah cepat dan menyiapkan beberapa rencana cadangan untuk mengatasi persoalan pasokan listrik itu,” ujar Achmad, Minggu (1/5).

Selain itu, lanjut, Mantan Bupati Rokan Hulu dua periode ini, PT Pertamina sebagai pemegang kendali akuisisi atas Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) juga diminta memperhatikan masalah lain yang saat ini dialami Provinsi Riau.

“Misalnya infrastruktur, ini juga penting. Seperti jalan yang selama ini menjadi beban Provinsi dan kebetulan melintas di kawasan Blok Rokan hingga kini juga belum terselesaikan,” ujarny.

Ia juga berharap, dengan produksi minyak dari Blok Rokan ini dapat dimaksimalkan untuk mensejahterakan masyarakat Riau. Sebab pendapatan daerah Riau sangat bergantung pada bagi hasil migas.

“Kalau misalnya bagi hasil migas seadanya, tentu Riau akan kesulitan, Blok Rokan ini merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi yang tentunya juga harus bisa mensejahterkan masyarakat di 5 Kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir,” tandasnya.

Baca Juga: Reformasi ASN, Naik Pangkat Tiap Dua Tahun dan Usia Pensiun Ditambah

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam, AHY: 1 Nyawa Prajurit TNI Sangat Berharga

Blok Rokan ini kata Achamd memiliki 96 lapangan, di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap.

“Potensi Lapangan Duri pertama kali ditemukan tahun 1941 dan produksi pertamanya terjadi pada tahun 1951 di bawah pengelolaan Caltex yang kemudian berlanjut dibawah nama PT Chevron Pacific Indonesia hingga tahun 2021,” paparnya.

Sektor migas kata Achmad masih menjadi revenue generator, meski menempati posisi penyumbang kedua terbesar di APBN setelah pajak, namun sejatinya dari migaslah, Indonesia mendorong perputaran mesin perekonomiannya, bahkan (politiknya).

“Kita berharap Pertamina Hulu Rokan akan memberi yang terbaik bagi Provinsi Riau dan Indonesia, pada umumnya,” pungkasnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.