[ad_1]
JawaPos.com – Ekstra diet ketat seringkali menyiksa. Selain membatasi porsi makan, seseorang yang ingin diet bisa dibantu dengan bahan-bahan alami. Salah satunya dengan teh herbal.
Pakar Teh dan juga Founder B Erl Family
Sameela Slimming, Erlyanie mengatakan selama pandemi dan banyak di rumah, membuat orang jarang bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Mereka cenderung konsumsi makanan cepat saji, dan belum lagi masalah stres yang bisa menjadi penyebab obesitas.
“Sedangkan, obesitas sendiri dapat menjadi penyebab komorbid, seperti diabetes, kolesterol, hipertensi, bahkan penyakit kardiovaskular. Dan, seperti yang kita tahu, Covid-19 akan semakin berisiko jika terpapar pada mereka dengan riwayat komorbid tersebut,” katanya kepada JawaPos.com, Selasa (27/7).
Dia berharap masyarakat bisa terhindar dari berbagai penyakit karena banyaknya pola makan tak sehat. Dengan teh herbal yang memiliki beberapa kandungan alami, kata dia, bisa menghancurkan lemak. Apa saja daun dan akar yang bisa membantu menurunkan berat badan itu?
“Daun teh hijau, daun jati belanda, daun kemuning, dan akar bangle,” kata
Erlyanie.
Menurutnya, manfaatnya dapat membantu menurunkan serta mengontrol berat badan. Selain itu juga dapat bantu meningkatkan pembakaran lemak, membuat kenyang lebih lama, berperan dalam penurunan kolesterol, menstabilkan tekanan darah, melancarkan pencernaan, mengecilkan perut dan sejumlah manfaat lainnya.
“Namun ingat, usaha diet ini harus pula dibarengi dengan gaya hidup yang sehat, pola makan dengan asupan nutrisi yang baik, serta olahraga,” katanya
Sesuai penelitian yang dimuat dalam Jurnal Biomedcentral soal Chinese Medicine tentang ‘Beneficial effects of green tea A literature review’ tahun 2010 dalam studi laboratorium menunjukkan efek kesehatan dari teh hijau. Manfaat kesehatan teh hijau untuk berbagai macam penyakit, termasuk berbagai jenis kanker, penyakit jantung, dan penyakit hati, telah dilaporkan. Banyak dari efek menguntungkan dari teh hijau karena mengandung katekin. Ada bukti dari penelitian in vitro dan hewan tentang mekanisme yang mendasari katekin teh hijau dan tindakan biologisnya.
Ada juga penelitian pada manusia tentang penggunaan katekin teh hijau untuk mengobati sindrom metabolik, seperti obesitas, diabetes tipe II, dan faktor risiko kardiovaskular. Konsumsi katekin teh dalam jangka panjang dapat bermanfaat terhadap obesitas akibat diet tinggi lemak dan diabetes tipe II dan dapat mengurangi risiko penyakit koroner. Penelitian lebih lanjut yang sesuai dengan standar internasional masih harus dilakukan untuk memantau efek farmakologis dan klinis teh hijau dan untuk menjelaskan mekanisme kerjanya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!