[ad_1]
JawaPos.com – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly sedang berkabung. Dia melepas kepergian sang istri Elisye Widya Ketaren yang meninggal dunia pada Kamis (10/6). Yasonna mengantar ke tempat peristirahatan terakhir sang istri tercinta di San Diego Hills Memorial Park Karawang, Jawa Barat.
Yasonna mengakui, dalam beberapa hari terakhir ini dirinya sulit untuk mengontrol emosi. Terlebih melihat Elisye yang tampak selalu kesakitan setelah melakukan kemoterapi pasca pengobatan di sebuah rumah sakit (RS) di Penang, Malaysia.
Perasaan Yasonna semakin bimbang kala ia mendapat firasat akan kepergian perempuan yang telah mendampingi hidupnya selama 42 tahun itu. ’’Ketika dia (Elisye, Red) mengatakan, kalau kamu pergi-pergi, terus saya meninggal, kamu tidak lihat (saya) lagi. Rupanya dia sudah tahu umurnya tidak lama lagi dan ingin selalu bersama saya dan anak-anak, melihatnya dari dekat,’’ ungkap Yasonna dalam keterangannya, Sabtu (12/6).’’Saya katakan kepada dia, saya ini tangguh, bersepeda 50–100 kilometer saya bisa, menembak dengan jarak 600 meter juga saya mampu. (Namun) sangat berat sekali, satu malam saya tidak bersamanya,’’ tambahnya.
Penyakit yang diderita Elisye sendiri memang berat. Selama 10 hari dia dirawat di RS di Penang. Atas saran dokter, Elisye direkomendasikan untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta, supaya lebih dekat dengan keluarga. “Dia perlu dukungan keluarga, berada di tengah-tengah keluarga, karena dukungan psikologis keluarga sangat penting,” katanya.
Elisye dirawat selama 41 hari di RS Medistra, Tebet. Sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Kamis (10/6/) pukul 15.25 WIB. Elisye meninggalkan empat orang anak, dua orang menantu, dan enam orang cucu. Yasonna mengucapkan terima kasih terhadap teman dan kerabat yang telah menyatakan belasungkawa, sekaligus memberi penghiburan kepada keluarga yang berduka.
’’(Ini) berat, tapi kami percaya, seperti yang dikatakan firman Tuhan bahwa barang siapa yang meninggal di dalam Kristus, akan ditempatkan bersama-sama dia,” ungkapnya. “Kalau ada seandainya di antara bapak ibu ada kekhilafan dari istri saya, ada yang melukai hati bapak ibu semua, mohon kiranya dimaafkan. Kami mohon untuk terus menguatkan kami dengan doa, untuk melalui masa-masa sulit,” harapnya. (*)
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!