Vaksin Terlambat, Bos Sinovac Kecam Presiden Brasil yang Anti-Tiongkok

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – CEO Sinovac Biotech, Yin Weidong mengeluh kepada diplomat Brasil di Tiongkok bahwa komentar anti-Tiongkok di Brasil menghambat pengiriman vaksin Covid-19. Laporan Reuters, Yin Weidong memberi saran agar membuat hubungan yang lebih cair antara Tiongkok dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Bolsonaro sebelumnya mengeluh selama kampanye 2018 tentang serangkaian akuisisi Tiongkok di Brasil. Teranyar dia mengatakan dalam pidatonya bahwa pandemi virus Korona bisa menjadi perang kimia yang dilakukan oleh negara dengan pertumbuhan tercepat, tanpa menyebut negara Tiongkok.

Dua minggu kemudian, pada pertemuan di markas Sinovac untuk membahas pasokan vaksin, Weidong mengatakan perubahan sikap di Brasilia menjadi alasannya. Sebetulnya jika saja Brasil bisa lebih melunak, maka membuat hubungan kedua negara akan menjadi lebih cair dan positif.

Baca juga: Intip Masa Kecil Xi Jinping, Biasa Hidup Hemat dan Gemar Main Skating

Kedua sumber mengonfirmasi kepada Reuters isi telegram yang dilaporkan oleh O Globo. Pertemuan itu terjadi ketika persediaan vaksin mulai berkurang dari bahan-bahan Tiongkok yang dibutuhkan untuk membuat vaksin CoronaVac Sinovac di pusat biomedis Institut Butantan Sao Paulo, Brasil.

Sinovac mengaitkan pengiriman dan produksi yang tertunda dan sulitnya masalah birokrasi soal lisensi ekspor yang tersendat. Kementerian Luar Negeri Brasil tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pemerintah Bolsonaro membantah sudah bersikap antagonis terhadap Tiongkok, yang merupakan mitra dagang terbesar Brasil.

Baca juga: Xi Jinping Berambisi Tiongkok Miliki Citra Sebagai Negara Terhormat

Namun, keterlambatan pasokan bahan vaksin dari Tiongkok telah menghambat program imunisasi nasional di Brasil. Hanya 10 persen orang Brasil yang telah divaksinasi lengkap.

“Mereka berbicara tentang pentingnya hubungan politik yang baik,” kata salah satu sumber tentang pertemuan Weidong dengan para diplomat.

“Kritik tidak membantu. Kepala eksekutif memberi kesan bahwa masalah birokrasi menjelaskan penundaan,” kata sumber.

Kepala Butantan, Dimas Covas, bersaksi dalam komisi penyelidikan senat bahwa pernyataan Bolsonaro harus disalahkan atas keterlambatan impor bahan vaksin dari Tiongkok. Sikap Bolsonaro yang anti-Tiongkok dianggap pemicu keterlambatan pasokan vaksin.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.