[ad_1]
JawaPos.com–Inspeksi mendadak dilakukan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Setelah sebelumnya menginspeksi beras bantuan sosial, Wagub Emil melakukan inspeksi mendadak untuk melihat penerapan aplikasi PeduliLindungi dan prokes industri di sektor esensial.
”Kami mengunjungi salah satu dari 44 pabrik di Jawa Timur. Sektor esensial dijadikan pilot project atau uji coba untuk penerapan prokes pabrik industri. Hasil yang kita diskusikan bersama dengan Menko Marves dan Menteri Perindustrian di Jatim. Salah satunya PT Sampoerna,” kata Emil ketika melakukan tinjauan di PT HM Sampoerna Rungkut 1, Kota Surabaya, Rabu (25/8) malam.
Pada saat masuk area produksi, Wagub Emil bertemu dengan para karyawan. ”Di sini sudah pakai aplikasi PeduliLindungi semua belum?” tanya Emil.
”Sudah semua Pak. Pakainya juga gampang,” jawab para karyawan pabrik.
Pemerintah pusat telah mengizinkan industri esensial dan domestik untuk beroperasi 100 persen per 24 Agustus. Emil menyampaikan kepada para karyawan agar terbuka ketika ada keluarga bahkan pekerja yang terpapar Covid-19.
”Kalau seseorang di rumahnya ada yang terpapar, lapor ke HRD. Dijamin itu tidak akan diputus kerjanya dan lain sebagainya, ini adalah bagian dari proteksi,” ucap Emil.
Emil menyebut, persentase karyawan pabrik yang tidak menggunakan smartphone sangat sedikit. Pihak pabrik memiliki opsi bagi karyawan yang belum memiliki smartphone untuk menggunakan QR Code yang dicetak.
Mantan Bupati Trenggalek itu juga berkeliling mengecek beberapa fasilitas di kawasan pabrik, seperti kantin, musala, loker, dan pasar. ”Salah satu yang menjadi perhatian adalah pengaturan waktu dan tempat makan. Dari hasil kunjungan ke sini, kami lihat digunakan sistem penyekatan. Saya senang setiap petugas kantin tersertifikasi untuk higienis dan sehat,” terang Emil.
Selain itu, tempat makan disediakan lebih dan dibuatkan tenda. Di tempat makan juga ada penjadwalan untuk masing-masing karyawan. Setelah meninjau langsung, Emil bersama jajaran PT HM Sampoerna membahas mengenai persentase kapasitas dalam pelaksanaan uji coba prokes di pabrik tersebut.
”Dalam situasi seperti ini, mendefinisikan kapasitas itu bukan melihat harus sekian persen dari jumlah pegawai, tetapi bagaimana tercapainya jaga jarak tadi dalam waktu kerja,” ujar Emil.
”Perihal ini, kita akan sampaikan ke Kementerian Perindustrian dan laporkan kepada Ibu Gubernur bahwa pendefinisian kapasitas seyogyanya bukan semata menghitung jumlah pegawai, tapi menghitung efektivitas jaga jarak juga,” kata Emil.
Sementara itu, Plan Manager PT HM Sampoerna Rungkut 1 Agung Sulistyo mengatakan, kunjungan itu meningkatkan motivasi karyawan serta dapat memberikan efek positif bagi perusahaan. ”Walaupun dadakan, kami sudah dikunjungi Bapak Wakil Gubernur. Kami berharap dengan kunjungan ini memberikan hal yang positif kemudian juga sektor industri esensial bisa jalan 100 persen dan tentu aja perekonomian di Jawa Timur semakin baik lagi,” tutur Agung.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!