[ad_1]
JawaPos.com–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya akhirnya angkat suara soal kabar beberapa anggota yang dinyatakan positif Covid-19. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menjelaskan, penularan Covid-19 masih dimungkinkan terjadi di mana saja dan darimana saja.
Dalam konferensi pers yang dilakukan secara online pada Jumat (11/6), Reni mengakui, terdapat beberapa anggota yang dinyatakan positif Covid-19. Namun dia berharap, masyarakat tidak mengambil kesimpulan sendiri terhadap para anggota dan Ketua DPRD Kota Surabaya.
”Kami bersama pemkot memperkuat upaya-upaya penanganan Covid-19. Adapun beberapa yang terpapar kami komunikasikan kepada Dinkes untuk tracing. Ini sebagai bentuk kesungguhan, apakah itu yang terkena warga atau kami di DPRD, kita mendorong untuk tetap melakukan upaya tracing,” ujar Reni.
Dia memastikan, ketika kabar positif Covid-19 didapat anggota DPRD, langsung melakukan isolasi mandiri dan perawatan secara intensif serta terbuka. Pimpinan juga telah menginformasikan kepada ketua komisi masing-masing agar percepatan swab test dilakukan.
Politikus dari PKS itu juga menegaskan tidak ada lockdown di kantor DRPD Kota Surabaya. Kegiatan operasional tetap berlangsung sebagaimana mestinya.
”Kami tetap menjalankan tugas-tugas kedewanan terhadap tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) kami. Kami juga mengupayakan vaksinasi, penyekatan Suramadu, dan pimpinan juga berkoordinasi secara online,” terang Reni.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menjelaskan, dia terkena Covid-19 berdasar hasil swab test PCR pada Selasa (8/6). Sesuai hasil pemeriksaan, petugas medis menyatakan trombositnya menurun dan langsung dirawat di rumah sakit.
”Sudah empat hari (dirawat). Saya dalam kondisi baik. Trombosit turun mungkin berbarengan dengan demam berdarah. Saya tidak bisa pastikan, karena demam berdarah atau Covid-19. Tapi sekarang sudah membaik dan sudah ada peningkatan kesehatan,” jelas Adi via WhatsApp video call pada Jumat (11/6).
Hingga kini, dia tengah menjalani perawatan di rumah sakit dengan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!