[ad_1]
JawaPos.com – Persebaran Covid-19 di Kota Surabaya terus melandai. Senin (30/8) sebagian SMA dan SMK mulai kembali melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Kondisi tersebut menjadi angin segar bagi sekolah-sekolah swasta di Surabaya.
SMP Muhammadiyah 11, misalnya. Menjelang PTM, beberapa persiapan dilakukan. Mulai membentuk satgas Covid-19 hingga menyediakan fasilitas protokol kesehatan (prokes) seperti wastafel, hand sanitizer, dan masker. Dan, yang tidak kalah penting adalah memvaksin seluruh siswa dan pengajar.
Kepala SMP Muhammadiyah 11 Arief Himawan menyatakan, setelah pihaknya menunggu cukup lama, permohonan kepada pemerintah untuk melakukan vaksinasi terhadap siswa akhirnya terkabul. Kemarin ratusan siswa mengikuti vaksinasi dosis pertama.
Semuanya wajib divaksin. Kecuali, siswa yang memiliki penyakit bawaan. Sebanyak 3 di antara 444 siswa belum bisa divaksin karena mengalami darah tinggi.
”Sementara, yang diperbolehkan ikut PTM hanya siswa yang sudah divaksin. Yang belum divaksin belajar secara daring. Tapi, nggak perlu khawatir, PTM atau PJJ tidak akan memengaruhi nilai. Nilai tetap diberikan sesuai dengan kemampuan siswa,” ujarnya.
Arief belum bisa mengambil keputusan terkait dengan dimulainya PTM. Sebab, pihaknya masih menunggu instruksi dari Pemkot Surabaya. Namun, dia berharap PTM SMP segera berlangsung seperti yang sudah dilakukan pada tingkat SMA dan SMK. Dengan begitu, kegiatan belajar-mengajar bisa berjalan lebih maksimal.
”Hampir seluruh siswa dan wali murid meminta PTM segera dilakukan,” ungkapnya.
Nasywa Azzahra Kirania, misalnya. Siswi kelas VIII-E itu sudah lebih dari setahun belajar secara daring. Nasywa sangat berharap PTM segera dimulai. ”Banyak yang dikangenin. Mulai belajar bersama sampai bermain dan bercanda dengan teman kelas. Momen itu nggak bisa dirasakan selama belajar daring,” ucapnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!