Warga Cari Jalan Pintas, Wali Kota Jakbar Tambah Titik Penyekatan

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Hari keempat penyekatan masih banyak masyarakat yang nekat memasuki wilayah DKI Jakarta. Padahal pemerintah sudah mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang kian mengganas. Akibatnya kemacetan pun tak terbendung.

Di wilayah Jakarta Barat, penyekatan dilakukan di Jalan Daan Mogot, perbatasan antara Kalideres dengan Tangerang. Tak kehabisan akal, para pengemudi mencari jalan yang tidak dijaga oleh aparat. Seperti Jalan Raya Joglo, Kembangan serta Jalan Pasar Minggu, perbatasan Tangerang Kota dengan Kembangan. Tidak adanya penjagaan di jalan tersebut membuat masyarakat dengan leluasa keluar masuk wilayah Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto langsung bertindak cepat. Pihaknya telah memerintahkan Camat dan Lurah untuk melakukan penyekatan di lokasi perbatasan. “Hari ini saya sudah perintahkan Camat dan Lurah di lokasi perbatasan tersebut untuk melakukan penyekatan seperti Jalan Raya Joglo dan Jalan Daan Mogot,” kata Uus, Selasa (6/7).

Selain itu, kata Uus, pihaknya juga meminta Camat Kembangan dan Cengkareng untuk membuat penyekatan di perbatasan di Karang Tengah fan di dekat Green Lake, Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng. “Di Joglo kita terjunkan sekitar 50 personil gabungan. Untuk di Daan Mogot bisa 200 personil gabungan dari TNI-Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Unsur Kecamatan dan Kelurahan serta masyarakat,” tuturnya.

Sementara, Kapolrestro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengaku akan melakukan pengecekan terkait pengendara yang beralih ke wilayah perbatasan Kembangan. “Kami akan cek,” jawabnya singkat.

Sebelumnya, tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz menyebut langkah penyekatan yang dilakukan Empat Pilar saat ini di beberapa titik sudah tepat. Meski demikian, ia menyoroti wilayah Kembangan yang lepas dari pengawasan atau penjagaan petugas. Sehingga, pengendara dapat dengan leluasa keluar masuk ke wilayah Jakarta.

”Yang dilakukan Empat Pilar sudah tepat dengan membatasi mobilitas di Kalideres yang memang itu titik paling tinggi instensitas masyarakat dari luar daerah DKI yang masuk ke Jakarta. Tapi titik di Jalan Raya Joglo Kembangan, Jakarta Barat, juga harus dijaga, ” kata Umar.

Untuk itu, Umar menyarankan agar Empat Pilar tidak melupakan titik yang belum terpantau yakni Jalan Pasar Minggu batas antara Tangerang Kota dengan Kembangan, Jakarta Barat. Menurutnya, di titik tersebut banyak pengendara yang masih melalui jalur perbatasan Kembangan Jakarta Barat, dan belum ada pos pantau dan penyekatan.

”Di situ banyak sekali pengendara yang akhirnya melalui jalan Kembangan Jakarta Barat karena tidak ada pos pantau dan pihak keamanan yang mayoritas mereka berasal dari kabupaten Tangerang Kota dan sekitarnya,” ujarnya.

Umar menyarankan dan berharap supaya Empat Pilar dapat mengevaluasi dan mempelajari titik tersebut karena pada tahun lalu dimasa pendemi ini menjadi titik awal untuk pemantauan dan penyekatan. “Saya berharap Empat Pilar dapat menelaah dan melihat objek ini karena sudah 3 titik yang menjadi konsentrasi penuh. Akan tetapi saya menyarankan dititik batas Pasar Minggu Kembangan Jakarta Barat, perlu juga ada adanya petugas agar kegiatan PPKM ini berjalan dengan semestinya, “tutupnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.