[ad_1]
JawaPos.com–Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya melakukan sosialisasi pembayaran retribusi parkir dengan fitur Qris di parkir meter tepi jalan umum (TJU). Sosialisasi yang dipimpin langsung Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat itu dilakukan di sekitar Balai Kota Surabaya, Jumat (18/6).
Irvan didampingi jajaran Dishub Surabaya memberikan pemahaman kepada warga yang parkir di Jalan Sedap Malam atau sisi timur Balai Kota Surabaya. Pada Sabtu (19/6), sosialisasi pembayaran retribusi parkir dengan Qris itu akan dilakukan di Taman Bungkul.
Lewat Qris atau dompet digital itu masyarakat tidak harus bersentuhan langsung dengan alat pembayaran, seperti uang tunai yang saat ini menjadi salah satu sumber penularan Covid-19. Selain itu, masyarakat juga sangat dimudahkan karena hampir pasti semua masyarakat saat ini sudah memiliki smartphone, sehingga tinggal scan barcode tanpa menggunakan karcis parkir.
”Ini juga ramah lingkungan karena paperless atau tidak menggunakan karcis parkir dan kalau memang dibutuhkan, petugas kami siap memberikan bukti transaksinya. Petugas parkir di sini dibekali dengan smartphone dan printer sebagai bukti transaksi kalau memang dibutuhkan. Jadi, petugas kita akan siap menawarkan atau menerima pembayaran secara cashless sesuai mobile banking atau fintech yang dimiliki pengguna parkir,” jelas Irvan.
Menurut Irvan, pembayaran retribusi parkir dengan Qris itu makin menambah pilihan pembayaran secara digital atau elektronik di Kota Surabaya. Sebab, di sekitar Balai Kota Surabaya, selama ini sudah menggunakan uang elektronik pada alat parkir meter.
”Jadi, ini memberikan pilihan pembayaran digital bagi pengguna jasa parkir, dengan pembayaran yang tidak menggunakan uang tunai ini, kita tidak harus sibuk lagi dengan kembalian pembayaran,” tegas Irvan.
Dia juga menjelaskan alur transaksi pembayaran retribusi parkir dengan menggunakan fitur Qris itu. Awalnya, pengguna jasa parkir memarkirkan kendaraan dan melakukan pembayaran parkir dengan fitur Qris. Lalu petugas memilih klasifikasi hingga retribusi parkir berdasar jenis kendaraan bermotor pada aplikasi Qris di handphone dan menekan opsi cetak Qris.
Selanjutnya, aplikasi akan otomatis mengeluarkan QR-Code sesuai klasifikasi tarif, kemudian pengguna jasa parkir melakukan scan QR-Code untuk persetujuan pembayaran. Setelah itu, aplikasi Qris pada android akan mencetak karcis dengan terlebih dahulu mengoneksikan android dengan bluetooth printer.
”Selain dua lokasi ini, ke depan rencananya kami terapkan di semua parkir TJU. Tentu yang tepi jalan yang potensial dari sisi turn over-nya, dari sisi banyaknya pengguna jasa parkir dan juga memang jukir di situ layak dibekali dengan peralatan QR-Code atau reader QR,” ucap Irvan.
Donny Ruvi Hardjito, salah satu pengguna jalan yang memarkirkan kendaraannya di sisi timur Balai Kota Surabaya mengapresiasi pembayaran dengan Qris. Warga tidak perlu lagi harus mengeluarkan uang kecil untuk membayar parkir, sehingga ini lebih praktis karena sekarang eranya sudah digital.
”Ini bagus ya, saya pikir semua warga sudah memiliki aplikasi digital untuk pembayaran seperti ini,” kata Donny.
Oleh karena itu, dia berharap seluruh parkir di Surabaya bisa menggunakan satu bercode, sehingga kalau bisa dengan satu Qris otomatis sudah tertera tarifnya, baik untuk motor maupun mobil, sehingga warga tidak lagi susah-susah mencari uang kecil untuk bayar parkir.
”Cukup bawa handphonenya dan scan barcode selesai pembayarannya,” ujar Donny.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!