WHO Sebut Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar Ketimbang Risikonya

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berharap tidak akan ada alasan untuk mengubah penilaiannya bahwa manfaat vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar ketimbang risikonya. Hal ini dikatakan direktur urusan peraturan WHO, Rogerio Gaspar.

WHO sedang mempelajari secara cermat data terkini mengenai vaksin AstraZeneca. Hal tersebut sehubungan dengan laporan kasus pembekuan darah di sejumlah negara setelah mendapat suntikan vaksin AstraZeneca.

Pejabat senior Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyebutkan terdapat kaitan yang jelas antara vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah di otak yang sangat langka, meski penyebab langsung pembekuan itu masih belum diketahui. EMA melalui pernyataan, usai kepala tim evaluasi vaksin Marco Cavaleri berkomentar, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan tinjauan vaksin dan berharap dapat segera mengumumkan temuan mereka.

Gaspar menuturkan WHO berharap segera dapat memperoleh penilaian baru setelah pertemuan kelompok penasihat keamanan vaksin mereka. Namun, tidak yakin akan ada alasan untuk mengubah rekomendasinya bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar ketimbang risikonya.

“Apa yang dapat kami katakan adalah penilaian yang kami dapat saat ini dan yang sedang dipertimbangkan oleh para ahli, bahwa penilaian antara manfaat dan risiko vaksin itu sebagian besar masih positif,” katanya saat konferensi pers di Jenewa.

“Kami terus melihat sejumlah insiden, yang menjadi peristiwa langka yang menghubungkan trombositopenia dengan kasus tromboemboli dan peristiwa-peristiwa itu kini masuk ke dalam kategori perihal diagnostik, perihal populasi, perihal distribusi dalam populasi,” katanya.

Menurut Gaspar, WHO kini sedang berkomunikasi dengan berbagai komite pakar kawasan dan nasional yang akan memutuskan status regulasi vaksin tersebut.

“Untuk saat ini belum ada bukti bahwa penilaian manfaat dan risiko untuk vaksin (AstraZeneca) perlu diubah,” katanya.

Trombositopenia adalah kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah, di bawah nilai normal. Trombosit berperan untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau kerusakan di pembuluh darah. Sementara tromboemboli adalah keadaan ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah jauh di dalam tubuh.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.