[ad_1]
Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua menggunakan hidung dan mulut untuk bernapas. Kita juga tahu bahwa mayoritas ahli merekomendasikan pernapasan dengan hidung karena beberapa alasan kesehatan.
Namun, pada beberapa kesempatan, kadang kita lebih cenderung bernapas menggunakan mulut daripada hidung, misalnya saat sedang berolahraga. Begitu juga saat tidur, beberapa orang cenderung tidur dengan mulut terbuka yang secara otomatis menyebabkan pernapasan melalui mulut lebih dominan.
Rupanya, kebiasaan tidur dengan mulut terbuka dapat menyebabkan berbagai masalah. Apa sajakah itu? Simak pembahasannya di bawah ini.
1. Mulut dan bibir kering
National Institute of Dental and Craniofacial Research melaporkan bahwa tidur dengan mulut terbuka bisa menyebabkan banyak cairan hilang. Hal itu terjadi karena cairan atau air liur menguap dari mulut yang terbuka, sehingga esok harinya kamu bangun dengan mulut dan bibir yang kering.
Lebih lanjut, hal ini dapat menyebabkan banyak masalah, seperti gangguan menelan. Belum lagi, bangun dengan mulut kering bisa jadi tidak nyaman.
2. Bau mulut
Bau mulut bisa jadi konsekuensi akibat hilangnya air liur saat kamu tidur dengan mulut terbuka, yang membuat mulut tidak bisa membersihkan diri. Lebih jauh, jika banyak bakteri yang dibiarkan menumpuk, ini akan menyebabkan kerusakan gigi.
Sebuah penelitian dalam jurnal Clinics bahkan menemukan kaitan antara pernapasan mulut invasif selama tidur dan bau mulut pada anak-anak. Penelitian tersebut melaporkan bahwa lebih dari 50 persen peserta memiliki bau yang kuat akibat tidur dengan mulut terbuka. Walau partisipan adalah anak-anak, tetapi kemungkinan hal ini juga dialami oleh orang dewasa.
3. Kelelahan dan kantuk sepanjang hari
Konsekuensi umum lainnya akibat tidur dengan mulut terbuka adalah bangun dengan perasaan lelah. Sebab, tidur yang seperti itu menyebabkan kamu sulit tidur nyenyak, sehingga esok harinya kamu akan merasa lelah sepanjang hari.
Sebuah penelitian dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa tidur dengan mulut terbuka dapat memengaruhi tahapan tidur, serta mengganggu pola tidur nyenyak yang penting untuk istirahat dan tidur restoratif. Akhirnya, esok paginya kamu akan bangun dan beraktivitas seperti orang yang kurang istirahat.
4. Memengaruhi pertumbuhan gigi dan tengkorak
Menurut sebuah studi di Journal of International Oral Health, pernapasan mulut dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah pada anak-anak, terutama fitur wajah dan gigi.
Tidur dengan mulut terbuka bisa menyebabkan gigi berdesakan dan terbangun dengan gusi bengkak. Selain itu, tidur dengan mulut terbuka dapat menyebabkan pertumbuhan gigi lebih lambat dan amandel membengkak.
Terkadang, tidur dengan mulut terbuka dapat menyebabkan wajah lebih pendek atau lebih panjang, saluran hidung menyempit, dagu lebih kecil, dan bibir kaku. Kadang-kadang, hal itu dapat menyebabkan rahang bawah lebih menghadap ke dalam dibandingkan dengan bibir atas.
5. Masalah dengan proses menelan
Melansir Good Housekeeping, tidur dengan mulut terbuka berhubungan dengan cara menelan yang tidak normal. Karena saat mulut kering, kamu cenderung mendorong lidah ke depan untuk menelan alih-alih menutup mulut.
Saat menelan normal, lidah menekan atap mulut dan menciptakan gelombang yang mengirim makanan ke kerongkongan dan masuk ke perut.
Juga, benapas dengan mulut menyebabkan lebih banyak udara tertelan, yang dapat memengaruhi refluks lambung.
Setelah mengetahui masalah yang mungkin ditimbulkan dari tidur dengan mulut terbuka, tentunya kita jadi paham bahwa kebiasaan tidur tersebut tak boleh terus dibiarkan. Jadi, bicarakan dengan dokter untuk mencari solusi bagaimana menghentikan kebiasaan tersebut.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!