[ad_1] Kijang lebih cepat dari kura-kura, tapi kalah cepat dari gosip. — KADATUAN lelaki sepuh masih jauh. Masih berkali malam lagi Pendekar Bra dan Tingting Bocah mencapainya. Itulah kadatuan yang

[ad_1] Segunung apa pun diamku merenung, tak mungkin aku sampai pada pemahaman mengapa aku mencintaimu. — PENDEKAR Sastrajendra sudah undur diri dari dunia persilatan. Orang nomor wahid dunia rawan tersebut

[ad_1] O, Pendekar Sastrajendra. Namamu itu… — NAMANYA terus disebut-sebut Tingting Jahe sambil berlarian mengejar monyet Si Kliwon. Ada yang rasa cemburunya dibangunkan di bawah pohon asoka. Pendekar yang kelak

[ad_1] TUHAN tak membebani Bagong, melainkan cuma yang sesuai dengan kesanggupannya. Lidah bungsu ponokawan cadel itu sanggupnya bilang ”Ganjal”, bukan ”Ganjar”. Yo wis, sak bahagianya. Herannya, ”Pranowo” tak sekalian ia

[ad_1] Cerita bagai gula. Hampir semua suka manis. Hampir satu-satunya yang tak perlu diajar ibu buat bayinya adalah ngemut yang manis-manis. — LEBIH-LEBIH bila gula, cerita itu, bersangkutan dengan diri

[ad_1] Perempuan bukan tentang yang dikatakan. Perempuan selalu tentang yang tak terucap. — SETELAH sekian tahun tak tatap muka bukan lantaran pandemi, yang dikatakan Tingting Jahe ke Tingting Bocah seperti

Tidak Ada Postingan Lagi.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.