[ad_1]
Beberapa nama anggota tubuh dalam bahasa Jawa memang sudah cukup familier. Hal ini gak lepas dari adanya penamaan yang serupa dengan bahasa Indonesia, seperti tangan dan kuping. Namun, sayangnya gak semua orang, termasuk orang Jawa, yang paham semua penamaan anggota tubuh dalam bahasa Jawa krama inggil.
Terlebih untuk anggota tubuh bagian bawah, ada yang lebih familer dengan bahasa Jawa ngoko dan krama alusnya dibanding krama inggil. Biar pengetahuan kawruh basa jadi makin luas, yuk simak nama-nama anggota tubuh bagian bawah dalam bahasa Jawa krama inggil berikut ini.
1. Ampeyan
Ampeyan adalah bahasa Jawa krama inggil untuk kaki. Terdengar asing, ya? Wajar saja. Hal ini dikarenakan orang lebih terbiasa menggunakan suku untuk menyebut kaki dalam bahasa Jawa, yang sebenarnya baru tergolong dalam krama madya. Sedangkan sikil, kata yang dianggap lebih ‘merakyat’, adalah nama lain untuk kaki dalam bahasa Jawa ngoko.
2. Wentis
Kembali menambah daftar kata bahasa Jawa krama inggil yang asing karena jarang diketahui, wentis digunakan untuk menyebut paha. Buat yang belum pernah dengar, wajib tahu, nih. Jangan sampai saat berbicara dengan orang yang lebih tua, malah menggunakan kata pupu, ya. Meski sama-sama bahasa Jawa, tapi kedua kata tadi beda tingkatan dalam kawruh basa-nya.
3. Wengkelan
Betis, yang merupakan kaki bagian bawah, juga punya nama dalam bahasa Jawa krama inggil yang cukup jarang diketahui, yaitu wengkelan. Pernah dengar? Kalau kempol sering pakai, dong? Memang dalam praktiknya, kempol lebih familer dan banyak digunakan dibanding wengkelan.
4. Samparan
Hayo, siapa yang tahu samparan? Kalau dlamakan, lebih familer, gak? Buat yang belum tahu, kedua kata ini merupakan istilah dalam bahasa Jawa untuk menyebut telapak kaki. Bedanya, samparan untuk krama inggil dan dlamakan untuk ngoko/krama madya.
5. Jengku
Jengku adalah kata dalam bahasa Jawa krama inggil untuk menyebut lutut. Biasanya, kebanyakan orang, termasuk orang Jawa sendiri, merasa lebih familer dengan kata dhengkul. Kamu termasuk yang sudah paham dengan sebutan jengku gak, nih?
6. Bocong
Bukan pocong ya, Lur. Ini bocong, yang merupakan krama inggil untuk pantat. Baru dengar? Memang gak banyak orang yang paham dan menggunakan kata ini dalam keseharian. Alih-alih bocong, kebanyakan orang lebih familier dengan bokong.
Itulah tadi keenam nama anggota tubuh bagian bawah dalam bahasa Jawa krama inggil. Mengenal dan memahami bahasa Jawa krama inggil bisa dibilang gak mudah meski sekadar nama anggota tubuh. Namun, kalau bukan kita, siapa lagi?
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!