[ad_1]
JawaPos.com–Enam puluh persen mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) akan mengikuti kuliah tatap muka pada akhir September. Wakil Rektor 1 Unusa Kacung Marijan memastikan bahwa kuliah akan dilakukan secara hybrid.
”Untuk semester depan, perkuliahan tatap muka sudah mulai dilakukan. Tapi tidak semua perkuliahan. Ini diidentifikasi kuliah-kuliah yang tetap online dan kuliah-kuliah yang bisa tatap muka atau kombinasi atau yang disebut hybrid,” beber Kacung Marijan pada Selasa (7/9).
Persiapan kuliah hybrid itu diakui Kacung telah dilakukan sejak Agustus. Terdapat beberapa syarat bagi mahasiswa yang akan mengikuti kuliah tatap muka. Salah satunya sudah mendapatkan vaksinasi.
”Selain itu, tidak sedang sakit dan ikuti protokol kesehatan. Juga mendapat izin orang tua. Bagi yang tidak ikut kuliah tatap muka, bisa mengikuti kuliah secara online,” terang Kacung Marijan.
Tetapi untuk praktikum dan praktik lapangan, mahasiswa bisa ikut secara bergiliran. Mayoritas jurusan dan fakultas di Unusa adalah bidang kesehatan. Sehingga kuliah tatap muka akan diikuti mahasiswa di jurusan kesehatan.
”60 persen lebih di Unusa kesehatan. Mulai dari FK, keperawatan, kebidanan, kesmas, gizi, analis, dan lainnya,” papar Kacung Marijan.
Namun, mahasiswa baru belum diizinkan mengikuti kuliah tatap muka. Kondisi dan situasi masih menjadi pertimbangan. ”Untuk mahasiswa baru belum. Nanti dievaluasi sesuai kondisi. Kalau sudah bagus, mungkin bisa saja mereka ikut tatap muka ke depannya,” tutur Kacung Marijan.
Sementara itu, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyatakan siap melaksanakan kuliah tatap muka pada 18 September. Beberapa persiapan seperti sanitasi ruangan telah dilakukan.
Rektor Unesa Nurhasan menyatakan, tidak semua fakultas bisa melaksanakan kuliah tatap muka. Hanya beberapa fakultas yang membutuhkan praktik.
”Kuliah tatap muka diusahakan fakultas yang praktik untuk hybrid. Yang lain belum. Rencana 18 September buka,” tutur Nurhasan pada Selasa (7/9).
Kuliah hybrid merupakan kuliah yang dilakukan secara online dan offline. Dari 8.000 mahasiswa Unesa, sebanyak 1.250 orang ditarget mengikut kuliah tatap muka.
”Tapi dibatasi yang masuk 1.000–1.200 dari total sekitar 8.000 mahasiswa. Kuliahnya kan hybrid, yakni online dan offline. Anak-anak kita tawari mau online atau offline. Harus ada izin dari orang tua,” ucap Nurhasan.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!