[ad_1]
Sejarah bisa berubah dalam sekejap mata. Mulai dari salah mengambil belokan, improvisasi pidato, sampai awan yang mendung dapat mengubah arah sejarah. Terkadang, pilihan ini dibuat oleh para pemimpin dunia atau orang biasa yang kebetulan ada di situasi yang tepat (atau kurang tepat).
Artikel ini akan membahas 9 keputusan mendadak, hanya sepersekian menit atau bahkan detik namun berhasil mengubah dunia. Berikut daftarnya.
1. Salah mengambil tikungan memicu Perang Dunia I
Gavrilo Princip tak pernah mengira kalau dia akan mengubah alur sejarah. Seperti yang diketahui, Princip adalah anggota Bosnia Muda, kelompok nasionalis yang berusaha untuk menggulingkan Kekaisaran Austria-Hongaria. Pada 28 Juni 1914, Princip dan kawan-kawannya berencana untuk membunuh Archduke Franz Ferdinand yang sedang berkunjung ke Sarajevo.
Setelah menunggu selama beberapa saat, mereka pun melempar bom ke bawah mobil yang dinaiki oleh Ferdinand. Sayang bagi mereka, sang Archduke berhasil selamat dari kecelakaan itu. Namun beberapa saat kemudian, Ferdinand memutuskan untuk mengunjungi para korban ledakan yang dirawat di rumah sakit setempat.
Seperti dijelaskan dalam History, ia menginstruksikan kepada sopirnya untuk mengambil rute yang berbeda dari sebelumnya, dan di sinilah semua petaka ini berawal. Sopirnya salah mengambil belokkan dan justru berakhir di jalan yang sama persis seperti sebelumnya, tempat di mana Princip sedang berkumpul bersama teman-temannya.
Princip pun langsung menggunakan kesempatan emas itu. Ia melepaskan dua tembakan dari jarak dekat yang berhasil menembus leher Ferdinand dan perut istrinya, Sophie. Nantinya, peristiwa ini akan memicu Perang Dunia I.
2. Pemecatan staf yang berujung pada tenggelamnya Titanic
Tenggelamnya kapal RMS Titanic adalah salah satu tragedi laut terbesar dalam sejarah. Titanic, yang digembar-gemborkan sebagai kapal yang tidak bisa tenggelam, menabrak gunung es di Samudra Atlantik dan tenggelam tak lama kemudian.
Menurut beberapa sumber, ada banyak kesalahan yang bisa dikaitkan atas bencana itu. Namun, satu kesalahan yang paling fatal adalah keputusan mendadak untuk mengganti staf kapal. Staf itu adalah David Blair, yang dikeluarkan dari Titanic tepat sebelum kapal itu berlayar.
Sayangnya, dia lupa menyerahkan kunci loker yang berisi alat-alat navigasi, termasuk teropong. Titanic pun berangkat sebelum dia menyadarinya, sehingga staf lainnya harus melihat gunung es dengan mata mereka sendiri. Jelas sekali kalau kesalahan ini telah membuat Titanic tenggelam.
3. Kertas pidato yang menyelamatkan nyawa Teddy Roosevelt
Theodore “Teddy” Roosevelt dikenal sebagai salah satu presiden terbaik dalam sejarah Amerika Serikat. Pada tahun 1912, ketika ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden untuk ketiga kalinya, Roosevelt menyiapkan naskah pidato setebal 50 halaman.
Sebelum naik ke atas podium, Roosevelt melipat naskah itu lalu memasukkannya ke dalam saku dadanya. Hal ini mungkin terlihat seperti keputusan kecil, walau nantinya keputusan inilah yang akan menyelamatkan nyawanya. Ketika ia bersiap untuk melakukan pidato, seorang pria naik dan menembak Roosevelt tepat di dadanya.
Untungnya, peluru itu tertahan oleh tumpukan kertas yang ia taruh di dalam sakunya. Tentu saja, sebagai seorang “bull moose,” Teddy masih melanjutkan pidatonya sesaat sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat.
4. Kejutan Erwin Rommel sebelum D-Day
Operasi Overlord atau penyerbuan ke pantai Normandia pada D-Day dikenal sebagai salah satu momen terpenting dalam Perang Dunia II. Namun, peristiwa ini akan sangat berbeda jika bukan karena pesta ulang tahun yang direncanakan oleh Erwin Rommel.
Pada saat itu, Marsekal Jerman yang disebut “Rubah Gurun” ini bertanggung jawab atas pertahanan di Normandia. Namun, Rommel lebih memilih untuk memberikan kejutan pada istrinya dan ikut berlibur bersamanya.
Keputusan ini mungkin terkait dengan perselisahannya dengan Adolf Hitler, yang mengira kalau pasukan Sekutu akan berlabuh di kota Calais alih-alih pantai Normandia. Rommel pun pergi berlibur tepat sebelum Sekutu menyerang.
Tanpa kehadirannya, pasukan Reich Ketiga kebingungan dan Sekutu memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan penyerangan besar-besaran ke pantai Normandia.
5. Awan mendung menyelamatkan Kota Kokura dari serangan nuklir
Pemboman nuklir di Kota Hiroshima dan Nagasaki adalah salah satu bencana terbesar dalam sejarah umat manusia, walau pada awalnya tidak direncanakan dengan baik. Amerika bahkan tidak yakin kalau mereka akan menggunakan senjata nuklir. Selain itu, daftar target potensial mereka juga terlalu banyak.
Rencana awal mereka adalah membom Kota Kokura setelah Hiroshima. Namun seperti dikutip dari New York Times, seorang pilot muda bernama Kermit Beahan tak bisa melihat keseluruhan Kota Kokura karena tertutup oleh awan mendung. Jadi, mereka membatalkan serangan tersebut.
Ini adalah keberuntungan bagi Kokura, walau sayangnya menjadi sebuah kesialan bagi Nagasaki yang saat itu menjadi opsi kedua pemboman tersebut.
6. Marthin Luther King Jr. dan improvisasi “I Have A Dream”
Jika ada satu kutipan Martin Luther King Jr. yang diketahui oleh semua orang, sudah pasti itu adalah “Saya punya mimpi.” Kalimat ini muncul ketika ia sedang memberikan pidato tentang hak-hak sipil pada 28 Agustus 1963.
Dalam pidato tersebut, King memberikan visinya tentang masa depan yang mencakup harmoni rasial, yang dibingkai di sekitar gagasan “mimpi” yang dimilikinya. Namun pada awalnya, ia tidak bermaksud untuk menyebutkan mimpi di dalam pidatonya.
Pada saat itu, King tinggal membaca pidato yang telah disusunnya, sampai seorang wanita bernama Mahalia Jackson berteriak “ceritakan tentang mimpi itu!” dari kerumunan penonton. Setelah mendengarnya, King pun mulai berimprovisasi. Dia mulai berbicara dari hati, bukan dari catatan yang sudah disiapkannya. Hasilnya, mungkin salah satu pidato terbaik dalam sejarah.
7. Penundaan yang mencegah Perang Nuklir
Setiap orang di dunia seharusnya berhutang banyak terima kasih kepada Stanislav Petrov. Jika bukan karena Petrov, perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet akan meletus lalu menghancurkan umat manusia dalam prosesnya.
Pada malam 26 September 1983, Petrov sedang memantau sistem peringatan dini Soviet. Alarm pun berbunyi, yang menunjukkan kalau Amerika telah meluncurkan rudal ke arah Soviet. Tentu saja, sudah menjadi tugas Petrov untuk membalas serangan tersebut. Namun, dia justru memutuskan untuk tidak memberi tahu atasannya.
Dihadapkan pada keputusan yang sulit, khususnya menimbang potensi kiamat apokaliptik yang akan terjadi, Petrov akhirnya melaporkan serangan itu sebagai alarm palsu. Keputusan Petrov untuk tidak mematuhi tugasnya telah menyelamatkan dunia dari perang nuklir.
8. Gengsi Marie Antoinette menuntun keluarganya ke bawah guillotine
Marie Antoinette adalah istri dari Louis XVI, di mana keduanya dipenggal selama Revolusi Prancis. Ia dikenal lewat kutipan “Biarkan mereka memakan kuenya!” walau kalimat itu tidak pernah diucapkan olehnya. Marie sebenarnya bisa menghindari eksekusi jika pada saat itu tidak membuat pilihan yang “berani.”
Seperti dilansir dari Smithsonian Magazine, pada awalnya para bangsawan berencana untuk melarikan diri dengan kereta kuda biasa. Namun, Marie bersikeras untuk menaiki model yang lebih mewah, lebih lambat dan jauh lebih mencolok. Tentu saja, Marie tidak ingin memecah belah keluarga jadi ia ingin semuanya masuk ke dalam kereta yang sama.
Sayangnya, pilihan yang salah ini berperan besar dalam penangkapan yang akan berakhir dengan eksekusi suaminya, dirinya, dan keluarganya di depan publik Prancis.
9. Keputusan konyol Hannibal yang berakhir dengan bencana
Hannibal Barca adalah seorang pemimpin militer dari Kartago. Ia pernah membawa pasukan gajah tempur melewati Pyrenees dan Pegunungan Alpen ke Kota Roma. Kita semua tahu kalau ia tidak pernah berhasil mengambil Roma, walau ada kemungkinan kalau ia akan berhasil jika dia tidak memukul salju di sekitarnya.
Saat melintasi Pegunungan Alpen, pasukan Hannibal menghadapi badai salju besar yang memperlambat mereka. Ingin membuktikan kalau tanah yang dilalui masih kokoh, Hannibal pun memukul tanah bersalju itu dengan tongkatnya. Sayangnya, hal ini justru memicu longsoran salju yang akan menewaskan sebagian besar pasukannya.
Beberapa peristiwa besar akan terdengar konyol jika kita mengetahui fakta-fakta di baliknya. Hampir sama seperti peristiwa-peristiwa di atas, sebagian besar alur sejarah juga dibentuk dengan keputusan yang cepat, membuktikan kalau rencana “dadakan” itu lebih mungkin untuk terealisasi.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!